Jumat, 31 Januari 2020

Review Novel Kyai Tanpa Pesantren


JALAN SUFI  SANG KYAI
" KYAI TANPA PESANTREN"
Judul Buku: Kyai Tanpa Pesantren
Penulis: Imam Sibawaih El Hasany
Tahun Terbit: 2019
Tebal Buku: 297 halaman
Pereview: Nurul Jamilah
ISBN: 9786025101793
Novel Kyai Tanpa Pesantren merupakan novel religius yang mengisahkan tentang perjalanan spiritual seorang putra kyai yang bernama Muhammad Ainu Shidqy, dan biasa dipanggil Gus Ainu, dia lahir dari keluarga pesantren pasangan dari KH Muhyidin dengan Bu Nyai Marhamah, yang merupakan pengasuh pondok pesantren yang berada di daerah pinggiran Magetan Jawa Timur.
Kisah perjalanan kehidupan Gus Ainu penuh dengan ketidak laziman seperti pada umumnya, banyak pertanda yang sudah tampak sejak awal kelahiran Gus Ainu yang mendandakan dia akan menjadi sosok yang luar biasa. Seperti kisah pada masa bayinya ketika sedang acara akikahnya yang menjadikan semua hadirin yang diundang menjadi heran, Gus Ainu bayi menunjukkan kepada siapa saja yang menciumnya pasti dia akan bersin dan ingusnya mengenai wajah mereka. Hingga sempat menjadi bahan pembicaraan para hadirin setelah acara selesai. Pada masa kanak – kanak Gus Ainu tumbuh menjadi anak yang bisa dikatakan nakal, karena dengan kenakalannya dia bisa memngomando teman – temannya untuk berbuat sesuatu hal yang bisa dikatakan nekat, yaitu seperti mengajak teman – temannya bolos sekolah, mengajak teman – temannya mencuri buah milik tetangga yang terkenal pelit,  pada masa mondok dia berani ke tempat khusus kyainya untuk membaca buku – buku milik kyai, dan sampai dia berani membongkar  tempat mesum yang selama ini tak ada yang mengetahui di desanya. Sampai menimbulkan rasa khawatir kedua orang tuanya, hingga akhirnya Kyai Muhyidin memutuskan untuk menitipkan Gus Ainu ke pondok pesantren milik Sahabatnya yang ada di Jogjakarta yaitu Kyai Misbah. Kenalakan Gus Ainu masih saja dilakukan sampai menimbulkan rasa emosi oleh salah satu ustadzah di pondok tersebut karena tidak tahan dengan kenakalan Gus Ainu, hingga  ustadz tersebut usul agar Gus Ainu dikeluarkan dan dipindah ke sekolah lain, tapi dengan sabar dan tenang Kyai Misbah memberi penjelasan tentang Gus Ainu yang akan ditangani langsung oleh Kyai. Hingga akhirnya ustadz tersebut mengakui kalau Gus Ainu itu memang luar biasa.
Selain itu, banyak juga kejadian – kejadian berani yang sengaja dimunculkan oleh penulis terhadap tokoh central, seperti kejadian dengan perempuan bule yang bernama Mary, ada pula kisah cintanya denga Vale seorang anak band tersebut, yang berani melakukan adegan – adegan berani seperti pelukan dan ciuman, dilanjut lagi kisah Gus Ainu dan Elina yang merupakan wanita malam yang berwajahkan cantik yang sampai menjadikan mereka berdua saling menaruh hati.
Ketika dia beranjak dewasa banyak kejadian yang aneh sebagai pertanda bahwa dia akan menjadi orang yang luar biasa, dia diajak ayahnya untuk mengantarkan jamaahnya melakukan baiat kepada Kyai Mu’thi, malah Gus Ainu ini mendapatkan kehormatan untuk dibai’at langsung sebagai Mursyid, padahal sebelumnya dia belum melakukan perjalanan tarikat.
Berjalanan spiritualnya tidak hanya berhenti sampai disitu saja, Gus Ainu ingin terus menggali keilmuannya, dengan bimbingan Gurunya yaitu Kyai Misbah, Gus Ainu kemudian melanjutkan pendidikannya ke luar negeri, Maroko adalah pilihannya, disana dia belajar di Universitas Qarawiyyin bertemu dengan Syekh Benyaisy dan dia mendapatkan Kitab Al Hikam Al Ghautsiyah secara langsung.
Perjalanan hidup Gus Ainu memang sangat menarik dan penuh liku. Mulai dari kisah percintaanya sampai dengan kisah dakwahnya, yan tak selalu mulus dan lancar, pernah juga Gus Ainu melewati masa, ketika dia berdakwah ke tempat yang tak seperti umumnya, hingga Gus Ainu di geruduk warga dengan dalih keagamaan. Namun setelah mereka tahu siapa sesungguhnya Gus Ainu, warga menjadi kaget, karena dia merupakan Muballigh.
Gus Ainu juga mengalami masa pilu dan menyedihkan, yaitu ketika dia harus kehilangan gurunya karena kecelakaan di Jogjakarta, padahal sedang perjalan menuju tempat gurunya, karena menahan rindu sejak dia berada di Maroko.
Secara garis besar novel ini sangat baik, karena banyak hikmah yang disampaikan disetiap kisahnya, meskipun dengan jalan cerita yang kurang tuntas sehingga menimbulkan rasa  penasaran yang tak terjawab sampai akhir isi novel. Selain tidak tuntasnya kisah yang ceritakan, menurut saya masih banyak kesalahan penulisan, yang masih kurang lengkap hurufnya, dan masih adanya salah ketik, sehingga terkesan kurang teliti ketika mengedit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Novel Hati Suhita

KETEGUHAN HATI WANITA REVIEW NOVEL HATI SUHITA Judul: Hati Suhita Penulis: Khilma Anis Editor: Akhiriyati Sundari Penyunting:...