Kamis, 01 Maret 2012

ddan aku


Aku bening air yang terlahir dari kesedihan
Intip dunia dari sudut mata
Sapa dunia dengan bahasa air mata
Mengalir susuri hari
Mencoba fahami diri
Aku terlahir dari kesedihan
Namun aku bukanlah kesedihan
Karena sedih dan senang hanya tentang bagamanamelihat kehidupan

Nurul Jamilah

sayup


Lambaian tanganku tak mampu menggapai
Begitu sulit ku rasa
Sangat sakit luka ini
Aku tak mau itu
Ku ingin lari dari semua
Namun rasanya tak sanggup
Ku ingin menangis
Tapi malu ku rasa
Terlalu sering aku menetekan air mata ini
Ku harus bagaimana
Cambuk itu begitu keras memukulku
Angin jemputlah akuu
Beri aku secuil bahagiamu

Nurul Jamilah



kenapa


Kenapa siang ingkari malam?
Padahal senja nan indah adalah simfoni siang dan malam,,
Kenapa malam ceraikan siang?
Padahal pagi penuh dengan pesona..
Adalah dialog malam dan siang
Kenapa harus ada Tanya?
Hingga aku bingung olehnya???????????

mencari


Kerdil kata urai rasa
Kerdil kata fahami makna
Di bawah terik matahari
Aku mengubur diri
Berharap mati, kan membunuh misteri
Kerdil kata urai rasa
Saat ini
Isyarat hati
Entah kemana kau pergi

merana


Derai air mata menetes begitu deras laksana hujan yang turun tiada henti,
Gundah dan galau yang begitu kuat membekas yang membuat hati pilu dan layu
Menyebutkan atas nama hati yang sedang merana dan meronta yang tak kunjung menemui ujung
Kaki sangat sulit diajak untuk melagkah
Hanya rasa takut yang menyelimuti hatii
Takut yang begitu membara

merana


Derai air mata menetes begitu deras laksana hujan yang turun tiada henti,
Gundah dan galau yang begitu kuat membekas yang membuat hati pilu dan layu
Menyebutkan atas nama hati yang sedang merana dan meronta yang tak kunjung menemui ujung
Kaki sangat sulit diajak untuk melagkah
Hanya rasa takut yang menyelimuti hatii
Takut yang begitu membara

bagaimana


Kularut semua tetesan air mata yang penuh arti
Menahan aliran yang begitu deras
Sendu mata tak mampu tuk menipunya
Gersangnya hati tergambar dengan jelas pada tiap langkahnya
Rasa takut  laksana hantu yang tak mungkin tuk terlupa
Rindu sangat menggumam dihati
Menjerit dihati,
Tak peduli dengan siapa sedang berada
Gelisah tak kunjung  reda
Seolah terus mengejar
Sungguh kencang larunya
Ingin menghentikan
Tapi ada peduli
Hingga haruskah untuk tetap diam membiar semua seperti ini

Review Novel Hati Suhita

KETEGUHAN HATI WANITA REVIEW NOVEL HATI SUHITA Judul: Hati Suhita Penulis: Khilma Anis Editor: Akhiriyati Sundari Penyunting:...