Jumat, 02 Maret 2012

kemana kau cinta

Getaran air mata begitu kencang menyapa
Terlarut begitu dalam dan sangat dalam
Menggugah sukma yang melayu
Harapan yang tertata rapi
Sedikit mulai diungkap
Juga telah diketahui
Tapi begitu terasa sakit
Mencoba hati untuk lapang
Terasa berat disangga
Mengharukan tetap untuk betahan
Ternyata harapan sudah tak mungkin
Bahkan sirna
Haruskah menangis
Atau menahan dengan seorang diri
Pujanggapun telah mengetahui terhadapapa yang terjadi

Kamis, 01 Maret 2012

fajar


Pagi telah kembali,,,
Mentari tersenyum menyebarkan kehangatannya kembali
Untuk menyapa bumi
Menyapa burung dengan kicauannya
Menyapa bunga dengan kuncup- kuncup bermekarannya
Pagi telah kembali
Kembali untuk pergi lagi
Dalam sempurnanya senyumnya pagi berkata: “untuk apa kau tunggu pagi? Kalau kau sendiri dapat ciptakan pagi?

Nurul Jamilah

Surat cinta untuk bapak



Walau aku tak tahu dan tak kuasa tuk melihatmu
Walau aku tak mampu tuk mendekap ragammu
Walau aku tak mampu tuk menghirup harum segar nafasmu
Walau aku tak mungkin tuk bisa merasakan belaian kasi sayangmu.
Namun dirimu selalu berada dalam hatimu
Bapak, aku kangen
 Semoga engkau selalu berada pada lindungan Allah dan bahagia disana. Do'aku selalu terpanjat untukmu….

Nurul Jamilah



pinta


Ya allah ra tuhanku
Kau mohon dekatkan rasa sabar pada diriku
Aku ingin selalu sabar dlam segala hal
Aku tak ingin menjadi hamba yang tak berarti dan merugi.
Aku ingin bahagia di dunia dan di akhiratmu kelak
Hidup dan mati kuserahkan hanya kepadamu

Nurul Jamilah

ddan aku


Aku bening air yang terlahir dari kesedihan
Intip dunia dari sudut mata
Sapa dunia dengan bahasa air mata
Mengalir susuri hari
Mencoba fahami diri
Aku terlahir dari kesedihan
Namun aku bukanlah kesedihan
Karena sedih dan senang hanya tentang bagamanamelihat kehidupan

Nurul Jamilah

sayup


Lambaian tanganku tak mampu menggapai
Begitu sulit ku rasa
Sangat sakit luka ini
Aku tak mau itu
Ku ingin lari dari semua
Namun rasanya tak sanggup
Ku ingin menangis
Tapi malu ku rasa
Terlalu sering aku menetekan air mata ini
Ku harus bagaimana
Cambuk itu begitu keras memukulku
Angin jemputlah akuu
Beri aku secuil bahagiamu

Nurul Jamilah



Review Novel Hati Suhita

KETEGUHAN HATI WANITA REVIEW NOVEL HATI SUHITA Judul: Hati Suhita Penulis: Khilma Anis Editor: Akhiriyati Sundari Penyunting:...