Sabtu, 06 Oktober 2012

KONDISI SOSIAL POLITIK DAN AGAMA ARAB PRA ISLAM

I. PENDAHULUAN

        Jazirah arab ialah sebuah tanah semenanjung terletak di bagian barat daya benua Asia, tanah ini terkenal dengan nama jazirah Arab atau pulau Arab, walaupun masih bertali dengan daratan benua Asia. Karena ia dilingkupi oleh lautan dari tiga segi, yaitu lautan Merah, lautan Hindia, lautan Oman dan selat Persia. Jazirah Arab terbagi atas dua bagian yaitu, bagian tengah dan bagian tepi. Bagian tengah terbagi atas dua yaitu: bagian utara disebut "Najed" dan bagian selatan disebut "al-Ahqof".


    Pada jazirah arab bagian tengah terdiri dari tanah pegunungan yang amat jarang dituruni hujan. Penduduknyapun sedikit sekali, yaitu terdiri dari kaum pengembara yang berpindah-pindah tempat menuruti turunnya hujan, dan mencari padang-padang yang ditumbuhi rumput tempat mengembala binatang ternaknya.
    Sedanngkan pada jazirah Arab bagian tepi, hujan turun dengan teratur. Oleh karena itu penduduknya tidak mengembara, melainkan menetap di tempatnya. Mereka mendirikn kota-kota dan kerajaan-kerajaan dan sempat pula membina berbagai kebudayan.

II. PEMBAHASAN

A. Kondisi Politik

Ahli sejarah membagi penduduk jazirah arab menjadi dua yaitu Arab Baidah dan Arab Baqiyah.
Ø Arab Baidah yaitu orang-orang arab yang telah lenyap jejaknya. Dan tidak dikethui lagi kecuali karena tersebut dalam kitab-kitab suci, seperti kaum Ad dan kaum Tsamud.
Ø Arab Baqiyah (Arab Lestari), yaitu orng-orang Arab yang masih terdapat jejaknya.
    Dinegeri-negeri Jazirah Arab telah berdiri beberapa kerajaan yang sifatnya dan bentuknya dua macam:
Ø Kerjaan yang bermahkota, tetapi tunduk pada kerajaan lain (mendapat otonomi dalm negeri).
Ø Kerjaan tidak bermahkota, tetapi mempunyai kemerdekaan penuh. Ia juga mempunyai apa yang dipunyai oleh kerajaan-kerajaan sebenarnya. Kerajaan yang bermahkota sangat banyak, diantaranya yaitu :


  1. Kerajaan Makyam, kerajaan ini terletak diselatan arabia yaitu didaerah Yaman.


  2. Kerajaan Saba', kerajaan ini juga berdiri didaerah Yaman yang pada waktu itu kerajaan Saba' ini menggantikan kerajaan Makyam. Kerajan Saba' mulai berdiri tahun 950 SM. Mula berdirinya merupakan satu kerajaan kecil saja, kemudian bertambah besar dan luas. Sementara itu Kerajan Makyam dan Quthban semakin kecil dan lemah. Akhirnya roboh dan dikuasai Kerajaan Saba' dan Kerajaan Saba' berdiri sampai tahuhn 115 SM.


  3. Kerajaan Himyar, berdiri mulai Kerajaan Saba' mulai lemah. Kelemahan kerajaan Saba' memberi kesempatan bagi kerajaan Himyar untuk tumbuh dan berkembang dengan pesat hingga akhirnya kerajaan Himyar dapat menguasai kerajaan Saba'.


  4. Kerajaan Hirah, sejarah keamiran Hirah ini mulai sejak abad 111 M. dan terus berdiri sampai lahirnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena warga negaranya, banyak mengadakan perjalanan-perjalanan diseluruh jazirah Arab terutama untuk berniaga, dalam pada itu mereka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Karena itu mereka dapat dianggap sebagai pennyiar ilmu pengetahuan di jazirah Arab.


  5. Kerajaan Ghassan, nama Ghassan itu berasal dari mata air di Syam yang disebut " Ghassan". Kaum Ghassan memerintah dibagian selatan dari negeri Syam dan dibagian utara dari jazirah Arab. Mereka telah mempunyai kebuayaan yang tinggi, dan menganut agama Masehi yang diterimanya dari bangsa Romawi dan merekalah yang memasukkan agama Masehi itu ke jazirah Arab.


  6. Hijaz, Hijaz berbeda dengan negeri-negeri arab yang lain, telah dapat menjaga kemerdekaannya. Tidak pernah negeri Hijaz dijajah, diduduki dan dipengaruhi negara-nagara asing. Hal itu disebabkan oleh letak dan kemiskinan negerinya, sehingga tidak menimbulkan keinginan pada negara-negara lain untuk menjajahnya.


  7. Mekkah, yaitu kota tempat berdirinya Ka'bah. Dikeliling Ka'bah didirikan berbagai patung untuk disembah sebagai Tuhan orang-orang Arab. Pada mulanya Mekkah dan Ka'bah dikuasai oleh Nabi Ismail, kemudian putra sulungnya Nabit, kemudian oleh penguasa-penguasa dari kabilah Jurhum. Kemudian kabilah Jurhum diganti oleh kabilah Khuza'ah, yang datang dari Yaman setelah runtuhnya bendungan Ma'rib, dan berkusa di Mekkah selama 300 th. Dalam periode ini mereka banyk membuat kesalahan, terutama dalam bidang agama.
    Dalam abad V M, kaum Quraisy merebut pimpinan Mekkah dan Ka'bah dari Khuza'ah. Dibawah pimpinan kaum Quraisy Mekkah menjadi maju. Untuk mengurus Mekkah dan sekitarnya, didirikanlah semacam pemerintahan oleh kaum Quraisy. Pada zaman Abdul Muthalib Mekkah lebih maju dan telaga Zam-Zam disempurnakan pemugarannya yaitu dalam tahun 540 M.
B. Kondisi Sosial
    Ada dua cara dalam mempelajari syair Arab dimasa Jahiliyah, kedua cara itu sangat besar faedahnya :
    Ø Mempelajari syair itu sebagai suatu kesenian, yang oleh bangsa Arab sangat dihargai.
    Ø Mempelajari syair itu dengan maksud, supaya kita dapat mengetahui adat istiadat dan budi pekerti bangsa Arab.
 
    Syair adalah salah satu seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimulyakan oleh bangsa Arab. Mereka amat gemar berkumpul mengelilingi penyir-penyair, untuk mendengarkan syair-syair mereka.
    Ada beberapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul, yaitu : Pasar Ukaz, Majinnah, dan Zul Majas. Dipasar-pasar itu penyir-penyair memperdengarkan syairnya yang telah disiapkannya untuk maksud itu, dengan di kelilingi oleh warga sukunya; yang memuji dan merasa bangga dengan penyair-penyair mereka. Dipilihlah diantara syair-syair itu yang terbagus, lalu digantungkan di Ka'bah tidak jauh dari patung dewa-dewa pujaan mereka.Seorang penyair mempunyai kedudukan yang sangat amat tinggi dalam masyarakat bangsa Arab.Salah satu pengaruh dari syair pada bangsa Arab ialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat seorang yang tadinya hina, atau sebaliknya, dapat menghina-dinakan seseorang yang tadinya mulia.
    Sebagai contoh dapat kita sebutkan disini Abdul 'Uzza Ibnu 'Amir, dia adalah seorang yang hidupnya melarat dan putri-putrinya banyak, akan tetapi tidak ada pemuda-pemuda yang mau memperistri mereka. Kemudian dia dipuji oleh al A'sya seorang penyair ulung. Syair al A'sya yang berisi pujian itu tersiar kemana-mana. Dengan demikian menjadi masyhurlah Abdul 'Uzza itu; penghidupanya menjadi baik, maka berebutlah pemuda-pemuda meminang putri-putrinya. Itulah syair dan demikianlah pengaruhnya, syair itu sebagai suatu seni yang telah menggambarkan kehidupan, budi pekerti, dan adat istiadat bangsa Arab.
    Syair-syair dari penyair-penyair yang hidup dimasa Jahiliyah menjadi sumber yang terpenting bagi sejarah bangsa Arab sebelum Islam. Syair-syair dapat menggambarkan kehidupan bangsa Arab dimasa Jahiliyyah. Orang yang membaca syair Arab, akan melihat kehidupan bangsa Arab tergambar dengan jelas pada syair itu. Dia akan melihat padang pasir kemah-kemah tempat permainan dan sumber-sumber air. Dia akan mendengar tutur kata pemimpin-pemimpin laki-laki dan wanita. Di akan mendengar bunyi kuda dan gemerincingan pedang. Syair itu akan mengisahkan kepadanya peperangan-peperangan, adat istidat dan budi pekerti bangsa Arab, dan banyak lagi hal-hal lain yang syair Arab Jahiliyah itu adalah sumber untuk mengetahuinya.
C. Kondisi Agama
    Ada perlainan pendapat dalam kalangan ahli-ahli sejarah agama tentang menentukan keadaan keadaan yang menolong bagi pertumbuhan dan perkembangan naluri beragama itu.
Sebagian dari mereka berpendapat bahwa naluri beragama akan tumbuh dan berkembang, bila fikiran telah maju dan kecerdasan tinggi; bila manusia telah sampai kepada taraf berfikir tentang dirinya, bagaimana dirinya itu dijadikan, tenaga-tenaga dan daya-daya apa yang ada pada dirinya itu, bagaimana dia dapat melihat dan mendengar dan sebagainya.
    Sedang sebagian lain berpendapat bahwa naluri beragama itu tumbuh dan berkembang, dimana perbedaan gejala-gejala alam amat jelas kelihatannya, dimana manusia merasa lemah berhadapan dengan gejala-gejala alam itu, maka timbullah keinginannya hendak meminta pertolongan atau meminta perlindungan kepada gejala-gejala alam itu. Beginilah halnya manusia primitif ; dikala mereka melihat hujan, angin, penyakit, maut, binatang-binatang buas, mereka merasakan kelemahan mereka maka oleh karena itu dicarilah perlindungan. Juga terdapat dari bekas-bekas zaman purbakala itu telah dapat diketahui orang, apakah agama yang dipeluk pada masa itu. Rupanya mereka juga menyembah bulan dan matahari, mereka sifatkan kedua benda itu dengan bermacam-macam sifat, mereka sembah. Barang kali lantaran dialah penerang yang utama alam ini, dan bintang-bintang adalah sebagai pahlawan-pahlawan wakil Tuhan Matahari.
    Penyelidikan-penyelidikan ilmiah telah menunjukkan bahwa jazirah Arab yang sekarang merupakan padang pasir yang tandus, dahulunya adalah bumi yang subur dan hijau, yang telah menganugerahkan kepada penduduknya berbagai macam kemakmuran. Oleh karena itu amat boleh jadi perasaan keagamaan telah timbul pada bangsa Arab semenjak zaman yang disebutkan. Dikatakan demikian karena semangat beragama amat kuat pada bangsa Arab, hal ini adalah nyata dan tidak diragukan lagi, serta dapat disaksikan setiap hari.
    Bangsa Arab adalah salah satu dari bangsa-bangsa yang telah mendapat petunjuk. Mereka mengikuti agama Nabi Ibrahim, setelah Nabi Ibrahim melarikan dii dari kaumnya yang hendak membakar dengan api, karena beliau mengingkari dan melawan dewa-dewa mereka.
    Tetapi bangsa Arab setelah mengikuti Nabi Ibrahim lantas kembali lagi menyembah berhala. Berhala-berhala itu mereka buat dari batu dan ditegakkan di Ka'bah. Dengan demikian agama Nabi Ibrahim bercampur-aduklah dengan kepercayaan Watsani, dan hampir-hampir kepercayaan Watsani itu dapat mengalahkan agama Nabi Ibrahim, atau benar-benar agama Nabi Ibrahim telah kalah oleh kepercayaan Watsani.
D. Kesimpulan


  1. Sebelum Islam datang dijazirah Arab sudah berdiri kerajaan-kerajaan dan membentuk peradapan. Peradapan yang terus berkembang dan maju.



  2. Kondisi
    sosial bangsa arab menjadikan syair sebagai kesenian dan sebagai penjelmaan adat istiadat bangsa Arab, watak, dan kondisi sosil mereka.


  3. bangsa Arab sebelum Islam telah mempunyai kepercayaan dengan melihat fenomena alam dan menjadikannya sebagai Dewa seperti hujan, petir, gempa bumi dan sebagainya. Juga menjadikan benda-benda langit sebagai Dewa dan menyembahnya seperti Matahari, Bulan dan Bintang.

 

 
Disusun oleh :


  1. Muhammad Romdloni


  2. Muhammad Muhsin
Muhammad Fatah

SASTRA DAERAH DAN FOLKLOR

SASTRA DAERAH DAN FOLKLOR
(Dhany & Rizka)
A. Sastra Daerah
Sastra daerah, begitu kata itu dipadukan tampak jelas sebuah susunan kata yang antik dan bernilai seni. Ketika mendengar sastra derah, setiap orang akan berfikir bahwa sastra daerah merupakan jenis sastra yang ditulis dalam bahasa daerah. Hal itu tidaklah salah. Ini sejalan dengan pendapat Zaidan, dkk yang mengatakan bahwa sastra daerah adalah gendre sastra yang ditulis dalam bahasa daerah bertema universal (dalam Didipu, 2010: 1).
Sastra daerah memiliki kedudukan yang sangat penting ditengah masyarakat. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sastra daerah dapat menjadi wahana pembelajaran kita untuk memahami masyarakat dan budayanya. Disini sangat jelas terlihat bahwa sastra tidak akan perna bisa dilepaskan dari konteks kebudayaan. Menurut Tuloli (dalam Didipu, 2010: 7) sastra derah mempunyai kedudukan sebagai berikut.
1. Sastra daerah adalah ciptaan masyarakat masa lampau atau mendahului penciptaan sastra Indonesia modern.
2. Sastra daerah dapat dimasukkan dalam salah satu aspek budaya Indonesia yang perlu digali untuk memperkaya budaya nasional.
3. Sastra daerah melekat pada jiwa , rohani, kepercayaan dan adat istiadat masyarakat suatu bangsa dan yang mereka pakai untuk menyampaikan nillai-nilai luhur bagi generasi muda.
4. Sastra daerah mempunyai kedudukan yang strategis dan kerangka pembangunan sumber daya manusia, yaitu untuk memperkuat kepribadiaan keindonesiaan yang bhineka tunggal ika.
Sastra daerah lebih umum dikenal dengan sastra lisan. Hal ini dikarenakan sastra daerah merupakan jenis sastra yang kebanyakan disebarkan dari mulut ke mulut. Sejalan dengan apa yang dikatak Endraswara bahwa sastra lisan adalah karya yang disebarka dari mulut kemulut secara turun temurun (2008: 151). Dalam daerah Bolaang Mongondow dikenal dengan istilah monutuy (bertutur). Disamping kedudukan yang telah dijelaskan sebelumnya, sastra daerah juga memiliki beberapa fungsi. Adapun Hutomo (dalam Didipu, 2010: 8) mendeskripsikan fungsi sastra lisan (sastra daerah) sebagai berikut,
1. Berfungsi sebagai sisitem proyeksi.
2. Berfungsi untuk pengesahan budaya.
3. Berfungsi sebagai alat berlakunya norma-norma sosial dan sebagai alat pengendali sosial.
4. Berfungsi sebagai alat pendidik anak.
5. Berfungsi sebagai alat untuk memberikan suatu jalan yang dibenarkan oleh masyarakat.
6. Berfungsi sebagai jalan yang diberikan masyarakat agar ia dapat mencela orang lain.
7. Berfungsi sebagai alat untuk memprotes ketidakadilan dalam masyarakat.
Agar mudah diidentifikasi, sastra daerah memiliki beberapa cirri-ciri sebagai berikut (lihat Vansina dalam Didipu, 2010: 9).
1. Milik bersama seluruh masyarakat.
2. Diturunkan melalui generasi melalui penuturan.
3. Berfungsi dalam kehidupan, dan kepercayaan masyarakat.
4. Bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk tingkah laku dan hasil kerja.
5. Diciptakan dalam variasi banyak sepanjang masa.
6. Bersifat anonim.
7. Mengandalkan formula, kiasan, simbol, gaya bahasa dan berbagai gejala kebahasaan lain dalam penampilan atau penceritaannya atau komposisinya.
Berdasrkan bentuknya, sastra daerah dibagi atas dua yatu sastra daerah tertulis dan sastra daerah lisan. Sastra daerah tulisan hadir dalam bentuk naskah-nskah tua dan sering dikaji secara filologi. Sementara sastra daerah lisan atau sering dikenal dengan sastra lisan seperti yang diungkapkan diatas, merupakan karya yang penyebarannya melalui mulut kemulut secara turun temurun (Endraswara, 2008: 151). Sastra lisan dikelompokkan dalam beberapa jenis. Hutomo (dalam Didipu, 2010: 15) mengelompokkan gendre sastra lisan sebagai berikut.
1. Bahan yang bercorak cerita.
a. Cerita-ceruta biasa (Tales)
b. Mitos
c. Legenda
d. Epik
e. Cerita tutur
f. Memori
2. Bahan yang bercorak bukan cerita.
a. Ungkapan
b. Nyanyian
c. Pribahasa
d. Teka-teki
e. Puisi lisan
f. Nyanyian sedih pemakaman
g. Undang-undang atau peraturan adat
3. Bahan yang bercorak tingkah laku (drama).
a. Drama panggung
b. Drama arena
B. Folklor
Terdapat sebuah simpul yang sangat erat antara sastra daerah terutama sastra lisan dengan folklor. Hal ini dikarenakan sastra daerah merupakan bagian dari folklor. Menurut Danandjaja (dalam Didipu, 2010: 30) folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, tang tersebar dan diwariskan turun-temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contohyang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.
Sebagaimana sastra daerah, folklor juga tak pernah lepas dari kebudayaaanan dan sebagai bagian ari kebudaayan folkor memiliki cirri-ciri khusus seperti apa yang diungkapkan Danandjaja (dalam Didipu, 2010: 31-32) sebagai berikut.
1. Penyearannya biasanya dilakukan secara lisan
2. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan alam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar. Disebarkan dalam kolektif tertentu dalam waktu yang relatif lama.
3. Foklor ada dalam versi-versi bukan varian-varian yang berbeda.
4. Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak dapat diketahui lagi.
5. Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus dan berpola.
6. Folklor berguna untuk kehidupan bersama suatu kolektif.
7. Folklor bersifat pralogis
8. Foklor menjadi milik bersama dalam kolektif tertentu
9. Folklor bersifat polos dan lugu.
Beradasarkan bentuknya, folklor dibedakan menjadi tiga yatu folklor folklor lisan, folklor sebagian lisan dan folklor bukan lisan. Contoh folklor lisan adalah (1) bahasa rakyat, (2) ungkapan tradisional, (3) sajak dan puisi rakyat, (5) cerita prosa rakyat, (6) nyanyian rakyat (Danandjaja dalam Didipu, 2010: 33). Adapun folklor sebagian lisan, masih menurut Danandjaja (dalam Didipu, 2010: 36) adalah penggabungan antara unsur lisan dan unsur bukan lisan. Contoh folklor sebagian lisan adalah (1) kepercayaan rakyat, (2) permainan rakyat. Sementara folklor bukan lisan lebih kongkret karena penampilannya yang tampak oleh pandangan mata, dapat diraba, bahkan dirasakan (Danandjaja dalam Didipu, 2010: 36). Bentuk dari folklor bukan lisan adalah makanan rakyat, pakaian adat, tarian-tarian rakyat, dan benda-benda budaya daerah (senjata atau alat musik) (Danandjaja dalam Didipu, 2010: 36).
DAFTRA PUSTAKA
Didipu, Herman. 2010. Sastra Daerah (Konsep Dasar, Penelitian, dan Pengkajiannya). Gorontalo: UNG
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Prees
Jauhari, Heri. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia

jenis aliran musik

* Musik klasik
* Musik rakyat/musik tradisional
* Musik keagamaan
o Gambus
o Kasidah
o Nasyid
* Blues
* Jazz
* Country
* Rock
* Pop
* RnB
* Musik populer
* Musik dunia
Penjelasan na sebagai berikut:..
Musik klasik


Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer

Musik tradisional

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.

Gambus


Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan RRI, orkes gambus pernah membawakan acara irama padang pasir.

Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar, bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan pimpinan Ahmad Baqi.

Kasidah


Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: "قصيدة", bahasa Persia: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.

Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern

Nasyid

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

Sejarah

Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair thola'al badru 'alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.

Nasyid di Indonesia

Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an. Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.

musik Blues

Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama dalam Afrika-Amerika masyarakat di Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari spirituil , lagu kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana berirama balada . The blues di mana-mana... dalam bentuk jazz , R&B , dan rock n roll dicirikan oleh progresif kord tertentu dengan bar blues dua belas progresi akord yang paling umum dengan catatan biru , mencatat bahwa untuk tujuan ekspresif yang dinyanyikan atau dimainkan secara bertahap rata atau menekuk (minor 3 untuk 3 besar) sehubungan dengan lapangan dari skala besar.

Genre blues didasarkan pada bentuk blues tetapi memiliki karakteristik lain seperti lirik tertentu, garis bass dan instrumen. Blues dapat dibagi menjadi beberapa subgenre mulai dari negara untuk blues perkotaan yang lebih atau kurang populer selama periode yang berbeda dari abad ke-20. Paling dikenal adalah Delta , Piedmont , dan gaya blues Chicago. Perang Dunia II menandai transisi dari akustik ke electric blues dan pembukaan progresif musik blues ke khalayak yang lebih luas. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, terbentuk suatu hibrida yang disebut revolusi blues rock.

Istilah "blues" mengacu pada "Blues Devil", yang berarti melankolis dan kesedihan, penggunaan awal istilah dalam pengertian ini ditemukan pada George Colman s 'satu babak sandiwara Blue Devils (1798). Meskipun penggunaan frase dalam musik Amerika Afrika mungkin lebih tua, telah dibuktikan sejak tahun 1912, ketika Hart Wand s '" Dallas Blues "menjadi hak cipta pertama komposisi blues. Lyrics frase sering digunakan untuk menggambarkan suasana hati tertekan .

Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai "jawaban" bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis, memainkan, dan bikin album.

Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, "blues rock", "electric blues", bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, "reggae", serta musik rock konvensional.

Musisi Blues di Era Sekarang

* W. C. Handy (1873-1958), "Sesepuh Blues"
* Bessie Smith (1894-1937)
* Memphis Minnie (1897-1973)
* Alberto Cañizares (lahir tahun 1979)
* Louis Armstrong, (1901-1971)
* Louisiana Red , (lahir tahun 1932)
* Miquelo Ortiz (lahir tahun 1977)
* Louis Jordan (1908-1975)
* Daniel Ibarra (lahir tahun 1979)
* Robert Johnson (1909/1912-1938)
* B. B. King (lahir tahun 1925)
* Ray Charles, (1930-2004)
* Herry Henger, (lahir tahun 1971)

Elektrik Blues Pada tahun 1940-an beberapa seniman Chicago berbasis blues telah menggunakan amplifikasi, termasuk John Lee Williamson dan Johnny Shine . Awal rekaman dalam gaya baru dibuat pada tahun 1947 dan 1948 oleh musisi seperti Johnny Young , Floyd Jones , dan Snooky Pryor . Format ini disempurnakan oleh Muddy Waters , yang digunakan berbagai kelompok-kelompok kecil yang menyediakan bagian ritme yang kuat dan harmonika kuat.Selain gitar listrik, harmonika , dan sebuah seksi ritme bass dan drum, beberapa pemain seperti JT Brown yang bermain di Elmore James band s ', atau JB Lenoir 's juga menggunakan saksofon, sebagian besar sebagai mendukung instrumen. Little Walter , Sonny Boy Williamson (Rice Miller) dan Big Walter Horton adalah antara dikenal harmonika terbaik (disebut " kecapi "oleh musisi blues) pemain dari Chicago blues scene awal dan suara instrumen listrik dan harmonika sering dilihat sebagai karakteristik Chicago elektrik blues. Muddy Waters dan Elmore James dikenal untuk digunakan inovatif mereka slide gitar listrik. 'Wolf Howlin dan Muddy Waters adalah untuk mereka yang dalam, "sendu" suara. Bassist dan komposer Willie Dixon memainkan peran penting di Chicago blues scene.

Kronologi Blues

1920 --- Vaudeville-blues-lst,. Blues catatan "Crazy Blues", Mamie Smith. Pada 1920-an, blues menjadi unsur utama Afrika Amerika dan Amerika musik populer, menjangkau khalayak melalui pengaturan Handy white dan betina klasik blues performer. Blues berkembang dari pertunjukan informal di bar-bar untuk hiburan di bioskop. Pertunjukan Blues diselenggarakan oleh Teater Pemilik bookers Asosiasi di klub malam seperti Cotton Club dan sendi Juke seperti bar di sepanjang Jalan Beale di Memphis. Beberapa perusahaan rekaman, seperti Amerika Record Corporation , Okeh Records , dan Paramount Records , mulai merekam musik Amerika - Afrika.

1920/1921/1922---lst. recordings by vaudeville-blues artists: Edith Wilson , Lucille Hegamin & Her Blue Flame Syncopators, etc. 1920/1921/1922---lst blues. Rekaman oleh vaudeville-seniman: Edith Wilson , Lucille Hegamin & Her Blue Flame Syncopators, dll

1923 --- Ma Rainey dan Bessie Smith debut rekaman; juga Clara Smith, Henderson Rosa, dll Pertama pedesaan blues-artis untuk merekam beberapa instrumental gitar oleh Sylvester Weaver; termasuk "Guitar kain" yang beberapa tahun kemudian, Bob Wills & putih Nya Texas playboy diadaptasi sebagai negara musik klasik "Steel Guitar kain". 'Merekam lapangan' (yaitu dibuat di luar New York atau Chicago) dilakukan oleh Lucille Bogan, dalam gaya blues-vaudeville. 1924 --- lst. Lama Selatan JUG Band, dll Pertama 3 laki-laki, pedesaan, blues penyanyi untuk mendapatkan pada disk: Ed Andrews, Daddy pipa asap kompor & Papa Charlie Jackson.

1925/1926---Blind Lemon Jefferson sulit 'pertama' blues penyanyi untuk merekam, juga Bo Weavil Jackson, Blind Blake & Mr Freddie Spruell, tanggal 1. Delta-gaya bluesman pada lilin. Juga Peg Leg Howell dari Georgia.

1927 --- Blind Willie McTell & Barbekyu Bob rekaman debut - juga Frank Stokes, Memphis JUG Band. 1st. Penyanyi blues dari Carolina: Julius Daniels. Lucille Bogan blues perubahan gaya pedesaan baku.

1928 --- Perekaman debut Tommy Johnson, Robert Wilkins, Cannon's JUG Stompers, Leroy Carr & Scrapper Blackwell, dll 1. blues using 'hokum' in the title, by Coley Jones & Dallas String Band. blues menggunakan 'hokum' dalam judul, oleh Coley Jones & Dallas String Band. And 1st. Dan 1. use of 'boogie woogie', by Pine Top Smith. Penggunaan 'boogie woogie', oleh Pine Top Smith.

1929 --- Charley Patton 1. recording. rekaman. 1st. 1. version on wax of “Roll & Tumble Blues”, by Hambone Willie Newbern. versi pada lilin dari "Roll & Tumble Blues", oleh Willie Hambone Newbern. 1st. 1. record of”44 catatan "44 Blues”, by Lee Green. Blues ", oleh Green Lee. Memphis Minnie & Kansas Joe start recording. Memphis Minnie dan Kansas Joe mulai merekam.

1930 --- Bukka White & Anak rekaman debut House; juga Peetie Wheatstraw. 1932 --- Paramount Records (mayor 'ras' label rekaman) go bust - pengurangan di semua sesi rekaman memperdalam Depresi Besar. Leadbelly sisi 1933, Perpustakaan Kongres; diawasi oleh John Lomax. 1934 --- Pertama kelompok Sante Fe dari pianis untuk merekam; dengan nama Rob Cooper. Cooper.

1935---lst. Leadbelly's 1st. termasuk itu "belakangan Baby Please Don't Go"'s. Leadbelly 1. commercial records for ARC More urbanised blues appearing by such artists as Jazz Gillum, Washboard Sam, Big Bill Broonzy, etc. catatan komersial untuk ARC Lebih urbanisasi blues muncul dengan artis seperti Jazz Gillum, papan Sam, Big Bill Broonzy, dll

1936---Robert Johnson's 1st. --- Robert Johnson 1936's 1. records. catatan. Lebih Texas blues pianis mendapatkan pada disk: Andy Boy, Pinetop Burkes, dll 1937 --- Pertama cakram oleh "Sonny Boy" John Lee Williamson, termasuk "Good Morning, Sekolah Girl". 1938 --- Big Joe Turner catatan dengan pria woogie boogie, Pete Johnson. 1st. gitar listrik dalam blues, dimainkan oleh jazzman putih, George Barnes; pada rekor oleh Jazz Gillum untuk label Bluebird.

1941 --- lst. Catatan Lele Blues ", oleh Robert Petway, &" potong Saw ", oleh Tony Hollins. Kedua lagu berasal dari Tommy McClennan, yang juga direkam. Rekaman debut Boy 'Arthur' Big Crudup ('s mentor Presley). Muddy Water's 1st. Air berlumpur itu 1.Rekaman untuk Perpustakaan Kongres.

1942 --- Strike dinyatakan oleh James Petrillo, Presiden Federasi Musisi Amerika (AFM) terhadap perusahaan rekaman & operator kotak Juke. Pemogokan + penjatahan yang ketat dari lak (digunakan dalam pembuatan 78's), efektif berhenti rekaman blues. Larangan Petrillo berlangsung sampai 1944; larangan berarti tidak ada studio rekaman untuk beberapa waktu.

Cross Road Blues

"Cross Road Blues" adalah lagu Delta Blues penyanyi Robert Johnson ; dirilis pada rpm catatan 78 di 1937 oleh Vocalion Records , katalog 3519.Versi asli tetap tidak dicetak setelah rilis awal sampai munculnya The Complete Rekaman di 1990 . Pada 1961 , produser Frank Driggs diganti yang sebelumnya belum pernah dirilis mengambil alternatif pada ulang pertama pekerjaan Johnson, bermain album lama Raja Delta Blues Singers . Karena signifikansi historis dari "Cross Blues Road," itu Induksi ke Grammy Hall of Fame di 1998 .

Pada tanggal 10 Maret 1968, Cream mencatat versi hidup "Crossroads" dari kinerja mereka di Ballroom Winterland di San Francisco. Versi yang diatur oleh gitaris Eric Clapton , dan termasuk dua baris yang dipinjam dari itu "Johnson Riverside Traveling Blues Clapton gitar solo karyanya dari lagu itu bernama oleh salah satu kritikus rock solo hidup terbesar yang pernah. Kritikus yang sama juga bernama Bruce bass bermain bass live terbaik kinerja kedua.

Ini mencakup Cream dari lagu itu ditempatkan di 409 pada tahun 2004 Daftar Rolling Stone's 500 Greatest Songs of All Time , dan 3 pada tahun 2008 Lagu-lagu Guitar Terbesar Sepanjang Masa. The song also ranks 10 on Guitar World ' s 100 Greatest Guitar Solos. Lagu ini juga peringkat pada Guitar World s '100 . Versi cover dari versi ini adalah lagu dimainkan dalam musik video game Guitar Hero .

Pusat rehabilitasi Clapton di Antigua disebut "Crossroads". Eric Clapton sebelumnya merekam lagu tersebut pada tahun 1966 dengan band-nya Eric Clapton's Powerhouse , tapi bukannya sebuah riff gitar fokus utama dari lagu tersebut adalah riff harmonika yang dimainkan oleh Paul Jones.

Juke Blues adalah artikel asli!

Didirikan pada tahun 1985, Juke Blues dikemas dengan artikel, wawancara, berita, ulasan, dan banyak foto besar para pahlawan blues Amerika klasik, serta bintang-bintang muncul. Hal ini dianggap oleh banyak orang sebagai majalah terbaik dari jenis, boasting sebuah daftar dari penulis internasional yang ahli di bidang mereka - banyak di antara mereka penulis buku definitif pada subjek.Kami juga fitur gambar oleh fotografer terkenal.

Isi berkisar dari wawancara mendalam / artikel, untuk potong pendek pada 'populer' angka.Ini adalah bertujuan untuk memberikan publisitas untuk layak tapi seniman diabaikan, serta meliputi legenda musik terkenal. Juga termasuk adalah tinjauan ekstensif CD, DVD, buku, festival, listing berita dan laporan. Majalah ini dalam warna penuh seluruh.

Bagi pendatang baru bisa membuktikan goldmine fakta dan info untuk mengarahkan Anda ke arah yang benar. Untuk benar-benar serius sering memiliki discographies penuh dengan vinil (dan shellac) Referensi dan tembakan label.

Juke Blues memiliki perwakilan pada Channel 4 TV dan memiliki cakupan pada berbagai stasiun radio BBC. Salah satu isu terbaru diminta respon dari kritikus Chicago: 'mengucapkan dan pujian mutlak pada edisi terbaru ini! Kau menjadi diaspora benar / mag akar, dan saya yakin itulah yang 'blues' telah datang berarti hari ini. Ini juga persis pendekatan dunia - dan musik - kebutuhan. "

Jadi apakah Anda baru menemukan blues nyata, atau apakah Anda telah menyukainya selama bertahun-tahun, Juke Blues adalah artikel asli!

Juke Blues, tiga kali pemenang penghargaan musik majalah Blues. Juke menerbitkan cakupan kualitas dari semua jenis-Amerika blues Afrika dan musik tradisional, dari kota ke jiwa Selatan, dari R vintage dan Zydeco, hanya dengan sentuhan genre terkait lainnya. Setiap masalah adalah sebuah tambang emas informasi. Tiga-kali Penghargaan pemenang • Keeping The Blues Alive , 2000 • Sweet Soul Music, 2001 • Blues Hall of Fame Classic of Blues Literature, 2004

jazz

Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.

Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.

Definisi jazz

Jazz bisa sangat sulit untuk menentukan karena membentang dari waltz Ragtime untuk fusi era tahun 2000-an. Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut pandang di luar jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik Afrika, kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa semua upaya tersebut tidak memuaskan. Salah satu cara untuk berkeliling masalah definisi adalah untuk mendefinisikan jazz "istilah" lebih luas. Berendt mendefinisikan jazz sebagai bentuk "seni musik yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa", ia berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki hubungan "khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai 'ayunan' "," sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan peran ", dan" kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas dari musisi jazz melakukan ".

Travis Jackson juga mengusulkan definisi yang lebih luas dari jazz yang mampu mencakup seluruh era yang berbeda secara radikal: ia menyatakan itu adalah musik yang mencakup kualitas seperti "berayun ', improvisasi, interaksi kelompok, mengembangkan sebuah" suara individu, dan menjadi 'terbuka' untuk kemungkinan musik yang berbeda Krin Gabbard mengklaim bahwa" jazz adalah membangun "atau kategori yang, sementara buatan, masih berguna untuk menunjuk" sejumlah musics dengan cukup umum harus dipahami sebagai bagian dari sebuah tradisi yang koheren ".

Sementara jazz mungkin sulit untuk menentukan, improvisasi jelas salah satu elemen kunci. Awal blues pada umumnya terstruktur sekitar pola panggilan-dan-respon yang berulang, unsur umum dalam tradisi lisan Afrika Amerika. Suatu bentuk musik rakyat yang meningkat di bagian dari lagu kerja dan bidang hollers Hitam pedesaan, blues awal juga sangat improvisasi. Fitur-fitur ini mendasar dengan sifat jazz. WhilProxy-Connection: hidup terus-Cache-Control: max-age = 0

dalam unsur-unsur musik klasik Eropa interpretasi, ornamen dan pendampingan kadang-kadang kiri ke kebijaksanaan yang berprestasi itu, tujuan utama adalah pemain memainkan komposisi seperti yang tertulis.

Dalam jazz, Namun, pemain ahli akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individu, tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama musisi, atau bahkan anggota audiens, seorang musisi jazz / pemain dapat mengubah melodi, harmoni atau waktu penandatanganan di akan. musik klasik Eropa telah dikatakan media komposer. Jazz, namun, sering ditandai sebagai produk kreativitas egaliter, interaksi dan kolaborasi, menempatkan nilai yang sama pada kontribusi dari komposer dan pelaku, 'tangkas berat [ing] klaim masing-masing komposer dan improvisasi' .

Di New Orleans dan Dixieland jazz, performer bergantian bermain melodi, sementara yang lain countermelodies improvisasi. Dengan era swing, big band datang untuk lebih mengandalkan musik diatur: pengaturan entah tertulis atau dipelajari oleh telinga dan hafal - banyak artis jazz awal tidak bisa membaca musik. solois Individu akan berimprovisasi dalam pengaturan ini. Kemudian, di bebop fokus bergeser ke arah kelompok-kelompok kecil dan pengaturan minimal; melodi (dikenal sebagai kepala "") akan dinyatakan secara singkat pada awal dan akhir bagian, tapi inti dari kinerja akan menjadi serangkaian improvisasi dalam tengah. Kemudian gaya jazz seperti jazz modal meninggalkan gagasan ketat kemajuan akord, yang memungkinkan individu musisi berimprovisasi bahkan lebih bebas dalam konteks skala tertentu atau mode. avant-garde dan idiom jazz bebas izin, bahkan memanggil, meninggalkan chords, sisik, dan meter berirama.


Telah lama ada perdebatan di komunitas jazz atas definisi dan batas-batas "jazz". Meskipun perubahan atau transformasi jazz oleh pengaruh baru awalnya sering dikritik sebagai kehinaan "," Andrew berpendapat Gilbert jazz yang memiliki kemampuan "untuk menyerap dan mengubah pengaruh" dari gaya musik yang beragam. Sementara beberapa penggemar jenis tertentu jazz berpendapat untuk definisi sempit yang mengecualikan berbagai jenis musik juga dikenal sebagai "jazz", musisi jazz sendiri sering enggan untuk mendefinisikan musik mereka bermain. Duke Ellington menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua musik." Beberapa kritikus bahkan menyatakan bahwa musik Ellington bukanlah jazz karena diatur dan mengatur. Pada teman sisi lain Ellington dua puluh solo Earl Hines's "transformatif versi "komposisi Ellington (pada Earl Hines Dimainkan Duke Ellington dicatat pada tahun 1970) yang dijelaskan oleh Ben Ratliff, New York Times kritikus jazz, seperti" sebagai contoh yang baik dari proses jazz sebagai sesuatu di luar sana ".

Berorientasi komersial atau populer yang dipengaruhi musik jazz bentuk memiliki keduanya lama dikritik, setidaknya sejak munculnya Bop. penggemar jazz tradisional telah diberhentikan Bop, tahun 1970-an jazz [era fusi dan banyak lain] sebagai periode penurunan nilai komersial dari musik. Menurut Bruce Johnson, musik jazz selalu memiliki ketegangan "antara jazz sebagai musik komersial dan bentuk seni" catatan Gilbert itu. Sebagai gagasan tentang kanon jazz adalah berkembang, "prestasi masa lalu" dapat menjadi "... istimewa atas kreativitas istimewa ..." dan inovasi seniman saat Village Voice. jazz kritikus Gary Giddins berpendapat bahwa sebagai penciptaan dan penyebaran jazz semakin dilembagakan dan didominasi oleh perusahaan hiburan besar, jazz adalah menghadapi "sebuah. .. masa depan berbahaya kehormatan dan penerimaan tertarik "David Ake. memperingatkan bahwa penciptaan" norma "dalam jazz dan pembentukan tradisi jazz" "mungkin mengecualikan atau sampingan lainnya yang lebih baru, avant-garde bentuk jazz . Kontroversi juga muncul lebih dari bentuk-bentuk baru jazz kontemporer dibuat di luar Amerika Serikat dan berangkat secara signifikan dari gaya Amerika Di satu pandangan mereka merupakan bagian penting dari pengembangan saat ini jazz itu;. di lain mereka kadang-kadang dikritik sebagai penolakan terhadap tradisi jazz penting.

Asal kata Jazz

Asal-usul dari jazz kata adalah salah satu yang paling dicari asal-usul kata dalam bahasa Inggris Amerika modern. Bunga intrinsik Kata's - American Dialect Society menamakannya Kata Abad Duapuluh - telah menghasilkan penelitian yang cukup besar, dan sejarahnya dengan baik didokumentasikan. Seperti dijelaskan lebih rinci di bawah, jazz dimulai sebagai istilah slang Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti yang bervariasi tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz datang berarti musik jazz di Chicago sekitar tahun 1915. Jazz dimainkan di New Orleans sebelum waktu itu, tapi tidak disebut jazz.

Jazz kata membuat salah satu penampilan yang paling awal di San Francisco bisbol menulis pada tahun 1913. "Jazz diperkenalkan ke San Francisco pada 1913 oleh William (Spike) Slattery, olahraga Call editor, dan disebarkan oleh pemimpin-band bernama Seni Hickman itu tercapai. Chicago dengan 1915 namun tidak mendengar di New York sampai setahun kemudian. "Salah satu kegunaan yang dikenal pertama dari kata jazz muncul di 3 Maret 1913, artikel bisbol di San Francisco Bulletin oleh ET "Scoop" Gleeson .
Aliran-aliran dalam jazz

* New Orleans jazz
* Big-band/swing
* Bebop
* Ragtime
* Free jazz/avant-garde jazz
* Smooth jazz
* Fusion jazz
* Funk
* Acid jazz

Alat musik yang digunakan dalam bermain jazz

* Gitar akustik maupun listrik, Gitar bass
* Piano
* Saksofon
* Terompet
* Trombone
* Biola, biasanya listrik
* Drum

Pemusik jazz terkenal

* Louis Armstrong, (1901-1971)
* Duke Ellington, (1899-1974)
* Charlie Parker, (1920-1955)
* Dizzy Gillespie, (1917-1993)
* Miles Davis, (1926-1991)
* John Coltrane (1926-1967)
* Chick Korea
* Ornette Coleman, (lahir 1930)
* Chris Botti
* Dave Koz
* Bob James
* Lee Ritenour
* Kenneth Bruce Gorelick / Kenny G, (lahir 1956)

pemusik jazz Indonesia

* Ireng Maulana
* Buby Chen
* Jack Lesmana
* Bill Saragih
* Benny Likumahua
* Bing Slamet
* Ireng Maulana
* Kibout Maulana
* Dwiki Dharmawan
* Indra Lesmana
* Elfa Secioria
* Iskandarsyah Siregar
* Luluk Purwanto
* Joko W.H.
* Balawan
* Syaharani
* Didi Tjia
* Barry Likumahua
* Band Ecoutez!
* Junior Theodore
* Daniel Alison
* Rudy Kusuma

Musik country

Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Istilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 1970-an, istilah musik country telah menjadi istilah populer. Istilah lain untuk genre musik ini adalah country and western, namun sudah semakin jarang dipakai kecuali di Britania Raya dan Irlandia.
Karier Elvis Presley berawal dari musik berirama country sebelum menjadi raja rock and roll. Salah satu julukan baginya adalah The Hillbilly Cat. Elvis juga pernah menjadi bintang tamu tetap di acara radio milik Louisiana Hayride Salah seorang penyanyi country, Garth Brooks tercatat sebagai artis solo terlaku dalam sejarah industri rekaman AS. Ia telah menjual lebih dari 200 juta rekaman. Taylor Swift adalah musisi country yang paling dikenal di Dunia & Indonesia saat ini

Musik rock

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik".

Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, terompet atau trombon.
Evolusi musik rock
Tahun 1950-an - awal 1960-an

* ROCK N ROLL
* Classic rock
* Progressive rock

Tahun 1970-an

* Psychedelic rock
* Hard rock
* PUNK ROCK
* Heavy metal
* Hardcore punk

Tahun 1980-an

* Alternative rock
* Glam metal
* Speed metal
* Avant-garde metal

Extreme metal/Underground metal

* Thrash metal
* Death metal
* BLACK METAL
* Grindcore
* Gothic metal
* Doom metal
* Industrial metal

Tahun 1990-an

* GRUNGE
* Britpop
* Indie rock

Ragam hibrid

* Rap rock
* Pop punk
* Post-grunge
* Nu metal
Tahun 2000-an

* EMO

R&B

R&B (ditulis juga RnB, singkatan dari rhythm and blues) adalah genre musik populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali diperkenalkan oleh pemusik Afrika-Amerika. Istilah ini pertama kali dipakai sebagai istilah pemasaran dalam musik di Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah ini menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada Juni 1949. Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama Blues and Rhythm. Frasa tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi perusahaan rekaman yang memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal.
Sejarah
Tahun 1940-an

Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Pengertian Qasidah

Pengertian kasidah yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan Indonesia mirip dengan kasidah yang ada dalam sastra Arab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa kasidah merupakan “bentuk puisi, berasal dari kesusateraan Arab, bersifat pujian (satire, keagamaan), biasanya dinyanyikan (dilagukan)” (Tim Penyusun Kamus, 1988:493). Meskipun demikian, istilah tersebut berbeda dengan istilah yang sama yang terdapat dalam ungkapan “lagu kasidah” yang umumnya berbahasa Indonesia. Istilah kasidah menurut Ma’luf dan Cowan dalam Syihabuddin (1997:16) berasal dari kata qasada yang salah satu bentuk infinitifnya ialah qasid atau qasidah dan berarti ‘dimaksudkan’, ‘disengaja’, dan ‘ditujukan kepada sesuatu’. Al-Hasyimi (t.t) dalam Syihabuddin (1997:16) mengungkapkan bahwa qasidah ialah syair yang larik-larik baitnya sempurna. Sebuah sya’ir disebut kasidah karena kesempurnaannya dan kesahihan wazannya, karena pengungkapnya menjadikannya sebagia hiburan, menghiasinya dengan kata-kata yang baik dan terpilih; karena kasidah itu diungkapkan dari hatinya dan perasaannya, bukan dari penalarannya semata. Sementara itu Nicholson (1962:76-77) menegaskan bahwa pengertian kasidah itu berpusat pada masalah bentuk struktur, persajakan akhir, dan jumlah baitnya. Yang mirip dengan Nicholson di atas ialah pendapat Houtsma (1927:952) yang mengatakan bahwa kasidah merupakan sebuah istilah yang menunjukkan suatu jenis sya’ir yang sangat panjang. Kata kasidah itu sendiri menunjukkan kepada fungsinya, yaitu ditujukkan untuk memuji (“madaha”) kabilahnya atau seseorang, sehingga si penyair beroleh suatu hadiah, atau dimaksudkan untuk mencela suatu kabilah atau seseorang yang dibencinya. Jadi, kasidah ini dapat berbentuk satire maupun ode. Selanjutnya Houtsma dalam Syihabuddin (1997:17) menegaskan bahwa sebuah kasidah memiliki struktur penceritaan tertentu. Yaitu ia diawali dengan unsur “nasib” atau “gazal” (kerinduan kepada kekasih, kampung halaman, atau berupa percintaan). Setelah itu dilanjutkan kepada unsur kedua berupa gambaran petualangannya dan perjalanannya tatkala pergi menuju kekasihnya dan kampung halamannya. Pada bagian inilah biasanya si penyair menggambarkan kehebatan kudanya, untanya, keganasan padang pasir, dan keberaniannya dalam menghadang bintang buas. Kemudian unsure kedua ini diikuti unsur ketiga berupa inti kasidahnya, yaitu memuji atau mencela seseorang atau suatu kabilah. Kemudian kasidahnya ditutup dengan ajaran-ajaran moral. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kasidah tidak lagi memegang seluruh konvensi di atas. Di antara konvensi yang ditinggalkannya ialah struktur penceriataan kasidah. Dan sebagian penyair pun menggunakan konvensi ‘arudl secara lebih longgar. Hal ini terjadi pada perkembangan syair periode modern. Dengan demikian, dapatlah ditegaskan bahwa kasidah sebelum periode modern merupakan syair panjang yang terikat oleh konvensi ‘arudl, bersifat madah (ode) atau hija’ (satire), dan memiliki struktur penceriataan yang terdiri atas tiga unsur sehingga menjadikannya panjang. Dewasa ini konvensi tersebut tidak lagi dipegang seketat pada periode sebelum modern. Menurut Djohan (2006:43-44), kedekatan suara dengan keseharian manusia kemudian membuka peluang untuk melihat suara dari berbagai sudut pandang yang lain. Dari kacamata psikologi misalnya, pemahaman seseorang mengenai suara sangat tergantung pada bagaimana persepsi orang tersebut terhadap apa yang ia dengar. Persepsi ini dipengaruhi pengalaman musikal dan pengalaman sosial budaya. Sebagai contoh seorang tentara akan terbiasa dengan letusan senjata karena merupakan bagian dari latihan sehari-hari, namun bagi masyarakat awam, bunyi letusan senjata dapat dengan segera memicu ketakutan akan terjadinya suatu hal yang buruk. Pemahaman terhadap suara dan musik juga sangat dipengaruhi faktor budaya. Masyarakat Barat akan segera mempersepsikan nada-nada gamelan yang pentatonik sebagai “musik Timur” dan sebaliknya seorang pengrawit yang mendengar repertoar musik klasik akan segera menganalogikannya dengan “musik Barat”. Selain itu, setiap budaya pada umumnya juga memiliki jenis musik yang khas. Pemahaman tentang aspek psikobiologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menentukan kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik. Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah sejak ovum dibuahi oleh sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim, urat nadi, aliran darah yang mengalir bisikan suara ibu, suara dan desah nafas, mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara. Montello ((2004:41) menghubungkan jenis musik dengan aspek kecerdasan musik manusia, pertama, adalah musik badan, menurut ilmu pengetahuan dan falsafah yoga, terdapat lima tingkat fungsional yang membentang di seluruh spektrum kesadaran manusia. Dari yang paling kasar sampai yang paling halus, kesadaran itu meliputi tingkat badan fisik, badan energi/napas, pikiran, intuisi/intelek, dan kebahagiaan. Selanjutnya jenis musik energi, dimana mempengaruhi kekuatan untuk hidup. Menurut Gurdjieff dalam Montello (2004:73); Waktu adalah napas, Dunia napas/energi menyediakan hubungan antara material badan yang lebih padat dan dunia pikiran yang lebih halus. Menurut Hazrat Inayat Khan (1983:201), seorang ahli sufi, napas adalah hasil dari arus [yang] mengalir tidak hanya lewat badan, tetapi juga lewat semua bidang keberadaan manusia arus dari seluruh alam adalah napas sebenarnya itu adalah satu napas tetapi sekaligus banyak napas. Sumber energi sebenarnya adalah kerangka getaran yang di seputarnya terbentuk badan fisik. Dalam teori Jenny tentang partikel besi lemah, tiba-tiba hidup dan mengatur diri menjadi pola orsinil ketika nada berneda yang bergetar menjadi bidang logam tempat mereka istirahat. Artinya jenis musik dengan nada gembira mampu mempersatukan partikel-partikel besi lemah tersebut menjadi bentuk indah yang tertata rapi. Demikian pula, setiap jenis musik akan mempengaruhi sekitar kehidupan dan dinamika yang didekatnya sehingga membentuk sesuatu karena pengaruh getaran nada dan gelombang musik tersebut. Musik dapat bernilai karena termasuk seni yang mampu membangun keselarasan, keseimbangan dan keindahan peradaban manusia, dan mengapa seni musik disebut sebagai seni surgawi, sementara seni yang lain tidak disebut seperti itu? Yang jelas melihat Tuhan ada dalam semua jenis kesenian dan ilmu pengetahuan. Namun, hanya seorang musisi sufistik saja yang, mampu melihat Tuhan bebas dari segala bentuk dan pemikiran. Dalam tiap kesenian yang lain terdapat nilai pengidolaan. Setiap pemikiran, setiap kata, memiliki bentuk nilai. Setiap kata dalam bentuk puisi membentuk sebuah gambar dalam pikiran, dan gambaran itu adalah nilai itu sendiri. Musik, tak lebih kecil nilai-nya dari gambaran Sang Kekasih, karena musik adalah gambaran Sang Kekasih. Maka jika seseorang menyukai musik karena ia mencintai Sang Kekasih itu, sekarang apakah Kekasih? Atau di mana Kekasih itu? Kekasih adalah yang menjadi sumber nilai dan tujuan kita. Apa yang kita lihat dari Kekasih di depan mata ragawi kita adalah keindahan yang ada di depan kita. Bagian dari Kekasih kita yang tidak berujud dalam mata kita adalah bentuk batiniah dari keindahan nilai yang diwahyukan Sang Kekasih kepada kita melalui Nabi Saw. Oleh karenanya, karena keterbatasan manusia, ia tidak akan mampu melihat wujud Tuhan secara ragawi di dunia fana ini, jika ingin melihat Tuhan di dunia ini lihatlah Ia dalam bentuk kreasi-Nya dan seluruh ciptaan-Nya, sebab segala yang dicintai di dalam warna, baris dan bentuk, atau kepribadian segala yang dicintai dan bernilai adalah milik dari Keindahan sejati yang merupakan Kekasih seluruh makhluk. (Khan, 1996: 3-4). Ketika menelusuri sesuatu yang menarik dalam keindahan ini, yang dilihat dalam semua bentuk, maka akan diketahui, bahwa ini adalah gerak keindahan yang menggambarkan betapa agungnya nilai musik itu. Segala bentuk sifat, bunga-bunga yang dibentuk dan diwarnai begitu sempurna, planet, bintang, bumi semuanya memberikan gagasan tentang keselarasan, tentang nilai musik. Bila nilai musik diikuti dan dijiwai oleh para seniman musik (musisi), maka tidak diperlukan lagi nilai eksternal, suatu hari musik akan menjadi sarana mengekspresikan agama universal, walaupun memerlukan waktu, dan suatu ketika akan muncul bahwa musik dan falsafahnya menjadi agama manusia, sebagai konstatasi nilai efikasi musical terhadap pembinaan kepribadian sufistik/religi setiap insan. Pengertian tentang nilai musik, menunjukkan bahwa musik berada pada kedalaman eksistensi manusia. Musik ada di balik karya seluruh alam semesta. Nilai musik bukan hanya objek terbesar kehidupan, namun juga kehidupan itu sendiri. (Khan, 1996: 15). Seni sastra termasuk ke dalam jejak tertulis, jejak material yang dapat dipahami informasinya lewat media bahasa. Kemajuan teknik dapat mendatangkan kemudahan dalam menghadapinya. Sastra, baik yang tertulis maupun lisan, yang memberikan keterangan tentang masa lampau berupa informasi kepoada kita pantas disebut sebagai bahan-bahan dokumenter bagi studi sejarah. Sebagai bahan-bahan dokumenter, sastra memiliki kekhasan, ia bersifat naratif dan karenanya dapat dikategorikan sebagai accepted history; contohnya adalah babad, hikayat, sejarah (dalam arti klasik), tambo, dan kalau di Barat kronik dan annales (Soeroto, 1980:4). Sedangkan nilai sastra itu ada pada karya penciptaannya, berpengaruh atau tidaknya sebuah karya sastra terhadap perkembangan moralitas, etika kemanusiaan dan lain-lain. Untuk dapat menilai karya sastra haruslah diketahui norma-norma karya sastra. Sebab itu, kita tidak bisa meninggalkan pekerjaan mengurai atau menganalisis karya sastra. Setelah itu, kita hubungkan dengan penilaian kepad tiap-tiap lapis norma karya sastra dan kita kumpulkan kembali, yaitu memberi nilai secara keseluruhan kepada karya sastra itu berdasarkan nilai-nilai yang terdapat pada lapis-lapis norma itu yang berkaitan secara erat. Jadi, secara keseluruhan, nilai yang kita berikan sampai pada kesimpulan bahwa karya sastra itu bernilai tinggi atau kurang bernilai berdasarkan kualitas isi dari karya sastra itu, maka akan lahirlah nilai-nilai sastra qualified.

Qosidah

Qasidah berasal dari kata "qasidah" (bahasa Arab), artinya "lagu"atau nyanyian". Tetapi arti qasidah selanjutnya menunjuk kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan syair-syair bertemakan agama Islam atau da'wah Islam. Qasidah juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain. Satu grup kesenian qasid

ah terdiri atas lima hingga enam orang dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek. Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman itu sendiri.

Maksud dan fungsi Qasidah
Kesenian qasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan musik dan Seniman muslim berkreasi dengan maksud tertentu, seperti sebagai berikut:

Rekreatif atau hiburan.
Menyemarakkam hari-hari besar Islam.
Da'wah Islam.

Sejarah dan Perkembangan Qasidah
Seni qasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam. Untuk pertama kalinya, qasidah ditampilkan oleh kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad saw. dan sahabat­-sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah). Pada saat itu beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu pujian saat itu pun melegenda hingga hari ini sebagai lagu klasik dan masih dapat dinikmati hingga sekarang. Sebagai contoh dari lagu-lagu pujian itu adalah sebagai berikut:

Ya Nabi, keselamatan untukmu
Ya Rasul, keseamatan untukmu
Ya Kekasih, keselamatan untukmu
Engkaulah matahari, engkaulah rembulan
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau penerang kegelapan
Engkau pelita penerang hati

Seni qasidah pun biasa dipergunakan pada acara Marhaban, yaitu acara menyambut kelahiran bayi serta pada acara cukuran bayi yang berumur 40 hari, dan pada hari besar Islam lainnya.

Berbeda dengan jenis-jenis musik dan lagu yang tumbuh dalam budaya Indonesia, qasidah merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan pesantren. Dimana dalam hal berkesenian, kalangan ulama dan pesantren dapat dikatakan kurang menerima jenis kesenian lainnnya, bahkan cenderung mengharamkan. Sehingga dengan kondisi seperti ini dapat dipahami jika kesenian qasidah lebih banyak berkembang pada masyarakat yang memiliki ciri budaya Islam yang kental seperti di pesantren-pesantren. Dalam hal ini di Propinsi Banten dengan ciri busaya pesantren yang masih kental, maka kesenian qasidah dapat hidup dan terus bertahan dari waktu ke waktu.

Dari segi isi syair lagu-lagu pada seni qasidah, para ulama membuat batasan, bahwa lagu qasidah haruslah mengandung pesan-pesan sebagai berikut:

Mendorong keimanan kepada Allah dan Hari Akhir;
Mendorong orang untuk beribadah dan taat terhadap Allah serta Rasulnya.
Mendorong orang untuk berbuat kebajikan dan menjauhi ma'shiyat.
Mendorong orang untuk bertindak amar ma'ruf dan nahyi munkar.
Mendorong orang agar memiliki etos kerja tinggi dan berjiwa patriotis.
Mendorong orang agar menjauhi gaya hidup mewah serta berbuat riya.
Tidak menampilkan pornografi maupun porno-aksi dan menggugas syahwat.
Tidak menampilkan syair yang cengeng sehingga membuat orang malas bekerj a.

Qasidah sebagai salah satu bentuk kesenian dapat bertahan sejak mulai berkembang di daerah ini hingga sekarang. Dari waktu ke waktu grup-grup qasidah selalu datang silih berganti. Jenis kesenian ini dari yang masih asli yaitu menggunakan alat musik rebana dan kecrek hingga pada bentuknya yang bercampur musik modern dapat terus berkembang. Bahkan bentuk qasidah yang asli masih kuat dipertahankan oleh kaum muslimin, termasuk daerah Propinsi Banten. Tahun 2002 di Propinsi Banten terdaftar tidak kurang dari 83 grup Qasida yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten.

Pernah juga muncul qasidah modern, yaitu grup Rofiqoh Dartowahab merupakan grup Qasidah yang pernah popular di negeri ini. Setelah ketenaran grup ini mulai pudar muncul pula grup lain yaitu grup Nasyidaria (dari kota Semarang) hingga sempat pula mengenyam masa kepopulerannya, kemudian meredup kembali. Demikianlah Qasidah­-qasidah modern ini datang dan pergi silih berganti. Namun tetap saja seni qasidah baik yang mempertahankan bentuk seninya yang asli maupun seni qasidah yang sudah di modernisir dapat bertahan dengan pengemarnya masing-masing.

Daerah Penyebaran Qasidah
Masyarakat Banten merupakan masyarakat yang sangat religius. Oleh karena itu senian Qasidah tumbuh subur di hampir seluruh daerah Propinsi Banten. Grup-grup qasidah yang sudah terdaftar menurut data pada tahun 2002 ada sebanyak 83 grup, tersebar di seluruh kota dan kabupaten, dan terbanyak terdapat di Kota Tangerang.

Di kota Tangerang merupakan tempat penyebaran seni Qasidah yang paling banyak, tercatat sebanyak 45 grup Qasidah sudah terdaftar di dinas Budaya dan Pariwisata Propinsi Banten dalam data tahun 2002

Qasidah merupakan kesenian yang mudah dikenal bagi kalangan muslimin di tanah air. Demikian pula di wilayah Banten, seni ini berkembang bersama dengan berkembangnya seni Qiro'ah (seni baca Al-Quran) yang dapat dikatakan selalu ada di tiap kampung. Demikian pula dengan seni qasidah, setiap santri dan anak-anak remaja yang belajar mengaji di mesjid-mesjid, majelis ta'lim maupun pesantren, dalam rangka

mengisi waktu biasanya mereka belajar pula seni qasidah. Oleh karena itu, agak sulit untuk melacak silsilah dan tokoh seni qasidah ini.

Para pemimpin qasidah seperti tercantum dalam tabel-taben grup kesenian Qasidah di atas dapat disebutkan sebagai tokoh-tokoh Qasidah di wilayah Banten. Belum lagi kelompok seni qasidah yang tidak mendaftarkan pada Dinas Kebudayaan Propinsi Banten, jumlahnya tentu lebih banyak lagi. Pendek kata, hampir di tiap kampung dan desa selalu terdapat kelompok seni qasidah ini. Sehingga dapat dikatakan hampir merata di seluruh daerah Banten.

Pemain Qasidah, Busana dan Pertunjukan
Pemain Qasidah sedikitnya ada 8 orang, dan mereka terdiri atas:
3 orang pemegang rebana kecil yang berfungsi sebagai melodi atau pengatur lagu.
4 orang pemegang rebana besar; dari rebana ke-4 hingga ke-7 ukurannya bertambah besar, sehingga rebana ke-7 merupakan yang paling besar.
1 orang pembawa alat musik kecrek yang bertugas mengiringi tabuhan ke-7 rebana tersebut.

Rebana besar ini adalah sebagai pengiring lagu. Dan dapat pula ditambah dengan alat seni lainnya tergantung pada senimannya itu sendiri. Adapun penyanyi bisa secara khusus sebagai penyanyi yang tidak memegang rebana, atau bisa pula para pemegang rebana Namun pada umumnya penyanyi adalah pemegang ke-3 rebana kecil. Dan dalam penampilannya ke-7 seniman qasidah ini biasanya mereka dituntut untuk dapat bernyanyi toor. Sedangkan penabuh kecrek biasanya tidak tampil sebagai penyanyi tunggal, ugasnya hanyalah menyelaraskan irama tabuhan rebana dengan kecrek saja.

Pemain Qasidah mengenakan busana muslim seragam dengan warna-warni yang mencolok, jika wanita. Sedangkan jika pria biasanya memakai baju koko lengkap dengan pecinya. Namun ada pula seniman pria yang menggunakan jas dengan peci hitam, dan ada pula seragam wanitanya yang menggunakan kebaya panjang dengan kerudung yang menutup seluruh kepala. Sekarang penggunaan busana para seniman qasidah lebih semarak dan disesuaikan dengan perkembangan busana saat Mi. Yang penting, ketentuan busana muslim yang menutup seluruh bagian tubuh wanita sesuai ketentuan agama Islam, sedang busana pria tidak sebagaimana pada busana wanita. Busana ria cukup dengan baju koko dan peci saja.

Pertunjukan Qasidah hampir sama dengan pertunjukan seni suara dan musik lainnya seperti musik populer dan dangdut, yakni menampilkan sederetan lagu yang telah dipersiapkan pemain maupun memenuhi permintaan lagi dari penonton. Namun pada pertunjukan qasidah pria ada pula yang diselingi dengan humor diantara pertunjukan lagu-lagu.
 
 
MP3 QASIDAH REBANA DOWNLOAD
 
Sumber : Masduki Aam dkk. 2005 Kesenian Tradisional Provinsi Banten Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung

Qosidah

Qasidah berasal dari kata “qasidah” (bahasa Arab), artinya “lagu”atau nyanyian”. Tetapi arti qasidah selanjutnya menunjuk kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan syair-syair bertemakan agama Islam atau da’wah Islam. Qasidah juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain. Satu grup kesenian qasidah terdiri atas lima hingga enam orang dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek. Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman itu sendiri.
Maksud dan fungsi Qasidah
Kesenian qasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan musik dan Seniman muslim berkreasi dengan maksud tertentu, seperti sebagai berikut:
Rekreatif atau hiburan.
Menyemarakkam hari-hari besar Islam.
Da’wah Islam.
Sejarah dan Perkembangan Qasidah
Seni qasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam. Untuk pertama kalinya, qasidah ditampilkan oleh kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad saw. dan sahabat­-sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah). Pada saat itu beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu pujian saat itu pun melegenda hingga hari ini sebagai lagu klasik dan masih dapat dinikmati hingga sekarang. Sebagai contoh dari lagu-lagu pujian itu adalah sebagai berikut:
Ya Nabi, keselamatan untukmu
Ya Rasul, keseamatan untukmu
Ya Kekasih, keselamatan untukmu
Engkaulah matahari, engkaulah rembulan
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau penerang kegelapan
Engkau pelita penerang hati
Seni qasidah pun biasa dipergunakan pada acara Marhaban, yaitu acara menyambut kelahiran bayi serta pada acara cukuran bayi yang berumur 40 hari, dan pada hari besar Islam lainnya.
Berbeda dengan jenis-jenis musik dan lagu yang tumbuh dalam budaya Indonesia, qasidah merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan pesantren. Dimana dalam hal berkesenian, kalangan ulama dan pesantren dapat dikatakan kurang menerima jenis kesenian lainnnya, bahkan cenderung mengharamkan. Sehingga dengan kondisi seperti ini dapat dipahami jika kesenian qasidah lebih banyak berkembang pada masyarakat yang memiliki ciri budaya Islam yang kental seperti di pesantren-pesantren. Dalam hal ini di Propinsi Banten dengan ciri busaya pesantren yang masih kental, maka kesenian qasidah dapat hidup dan terus bertahan dari waktu ke waktu.
Dari segi isi syair lagu-lagu pada seni qasidah, para ulama membuat batasan, bahwa lagu qasidah haruslah mengandung pesan-pesan sebagai berikut:
Mendorong keimanan kepada Allah dan Hari Akhir;
Mendorong orang untuk beribadah dan taat terhadap Allah serta Rasulnya.
Mendorong orang untuk berbuat kebajikan dan menjauhi ma’shiyat.
Mendorong orang untuk bertindak amar ma’ruf dan nahyi munkar.
Mendorong orang agar memiliki etos kerja tinggi dan berjiwa patriotis.
Mendorong orang agar menjauhi gaya hidup mewah serta berbuat riya.
Tidak menampilkan pornografi maupun porno-aksi dan menggugas syahwat.
Tidak menampilkan syair yang cengeng sehingga membuat orang malas bekerj a.
Qasidah sebagai salah satu bentuk kesenian dapat bertahan sejak mulai berkembang di daerah ini hingga sekarang. Dari waktu ke waktu grup-grup qasidah selalu datang silih berganti. Jenis kesenian ini dari yang masih asli yaitu menggunakan alat musik rebana dan kecrek hingga pada bentuknya yang bercampur musik modern dapat terus berkembang. Bahkan bentuk qasidah yang asli masih kuat dipertahankan oleh kaum muslimin, termasuk daerah Propinsi Banten. Tahun 2002 di Propinsi Banten terdaftar tidak kurang dari 83 grup Qasida yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten.
Pernah juga muncul qasidah modern, yaitu grup Rofiqoh Dartowahab merupakan grup Qasidah yang pernah popular di negeri ini. Setelah ketenaran grup ini mulai pudar muncul pula grup lain yaitu grup Nasyidaria (dari kota Semarang) hingga sempat pula mengenyam masa kepopulerannya, kemudian meredup kembali. Demikianlah Qasidah­-qasidah modern ini datang dan pergi silih berganti. Namun tetap saja seni qasidah baik yang mempertahankan bentuk seninya yang asli maupun seni qasidah yang sudah di modernisir dapat bertahan dengan pengemarnya masing-masing.
Daerah Penyebaran Qasidah
Masyarakat Banten merupakan masyarakat yang sangat religius. Oleh karena itu senian Qasidah tumbuh subur di hampir seluruh daerah Propinsi Banten. Grup-grup qasidah yang sudah terdaftar menurut data pada tahun 2002 ada sebanyak 83 grup, tersebar di seluruh kota dan kabupaten, dan terbanyak terdapat di Kota Tangerang.
Di kota Tangerang merupakan tempat penyebaran seni Qasidah yang paling banyak, tercatat sebanyak 45 grup Qasidah sudah terdaftar di dinas Budaya dan Pariwisata Propinsi Banten dalam data tahun 2002
Qasidah merupakan kesenian yang mudah dikenal bagi kalangan muslimin di tanah air. Demikian pula di wilayah Banten, seni ini berkembang bersama dengan berkembangnya seni Qiro’ah (seni baca Al-Quran) yang dapat dikatakan selalu ada di tiap kampung. Demikian pula dengan seni qasidah, setiap santri dan anak-anak remaja yang belajar mengaji di mesjid-mesjid, majelis ta’lim maupun pesantren, dalam rangka
mengisi waktu biasanya mereka belajar pula seni qasidah. Oleh karena itu, agak sulit untuk melacak silsilah dan tokoh seni qasidah ini.
Para pemimpin qasidah seperti tercantum dalam tabel-taben grup kesenian Qasidah di atas dapat disebutkan sebagai tokoh-tokoh Qasidah di wilayah Banten. Belum lagi kelompok seni qasidah yang tidak mendaftarkan pada Dinas Kebudayaan Propinsi Banten, jumlahnya tentu lebih banyak lagi. Pendek kata, hampir di tiap kampung dan desa selalu terdapat kelompok seni qasidah ini. Sehingga dapat dikatakan hampir merata di seluruh daerah Banten.
Pemain Qasidah, Busana dan Pertunjukan
Pemain Qasidah sedikitnya ada 8 orang, dan mereka terdiri atas:
3 orang pemegang rebana kecil yang berfungsi sebagai melodi atau pengatur lagu.
4 orang pemegang rebana besar; dari rebana ke-4 hingga ke-7 ukurannya bertambah besar, sehingga rebana ke-7 merupakan yang paling besar.
1 orang pembawa alat musik kecrek yang bertugas mengiringi tabuhan ke-7 rebana tersebut.
Rebana besar ini adalah sebagai pengiring lagu. Dan dapat pula ditambah dengan alat seni lainnya tergantung pada senimannya itu sendiri. Adapun penyanyi bisa secara khusus sebagai penyanyi yang tidak memegang rebana, atau bisa pula para pemegang rebana Namun pada umumnya penyanyi adalah pemegang ke-3 rebana kecil. Dan dalam penampilannya ke-7 seniman qasidah ini biasanya mereka dituntut untuk dapat bernyanyi toor. Sedangkan penabuh kecrek biasanya tidak tampil sebagai penyanyi tunggal, ugasnya hanyalah menyelaraskan irama tabuhan rebana dengan kecrek saja.
Pemain Qasidah mengenakan busana muslim seragam dengan warna-warni yang mencolok, jika wanita. Sedangkan jika pria biasanya memakai baju koko lengkap dengan pecinya. Namun ada pula seniman pria yang menggunakan jas dengan peci hitam, dan ada pula seragam wanitanya yang menggunakan kebaya panjang dengan kerudung yang menutup seluruh kepala. Sekarang penggunaan busana para seniman qasidah lebih semarak dan disesuaikan dengan perkembangan busana saat Mi. Yang penting, ketentuan busana muslim yang menutup seluruh bagian tubuh wanita sesuai ketentuan agama Islam, sedang busana pria tidak sebagaimana pada busana wanita. Busana ria cukup dengan baju koko dan peci saja.
Pertunjukan Qasidah hampir sama dengan pertunjukan seni suara dan musik lainnya seperti musik populer dan dangdut, yakni menampilkan sederetan lagu yang telah dipersiapkan pemain maupun memenuhi permintaan lagi dari penonton. Namun pada pertunjukan qasidah pria ada pula yang diselingi dengan humor diantara pertunjukan lagu-lagu.

Jumat, 05 Oktober 2012

SEJARAH SASTRA ARAB JAHILY

A. Pendahuluan
Sastra merupakan refleksi lingkungan budaya dan merupakan satu teks dialektis antara pengarang dan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra. Sehubungan dengan ini sering dikatakan bahwa syair merupakan antologi kehidupan masyarakat Arab (Diwān al-`Arab). Artinya, semua aspek kehidupan yang berkembang pada masa tertentu tercatat dan terekam dalam sebuah karya sastra (syair).
Penyair bukanlah satu-satunya komunitas yang amat peduli kepada pendidikan syair. Secara umum anggota masyarakat juga memiliki kepedulian yang sama. Untaian kata-kata dalam syair bagi masyarakat Arab bukanlah semata-mata bunyi yang disuarakan lisan yang tanpa makna (absurd), melainkan sarana yang ampuh untuk membakar semangat, menarik perhatian, dan meredam emosi yang bergejolak di tengah kehidupan masyarakat. Bisa dipahami kalau masyarakat meyakini bahwa para penyair memiliki pengetahuan magis[1] yang terekspresikan dalam syair dan keberadaan syair ini sangat diperhatikan dan dipatuhi substansinya karena ia merupakan realitas kehidupan kabilah. Nampaknya inilah alasan yang diyakini masyarakat ketika mereka menempatkan para penyair pada posisinya yang terhormat. Mereka menjadi simbol kejayaan suatu kabilah dan penyambung lidah yang mampu melukiskan kebaikan dan kemenangan kabilah sebagaimana mereka mampu mendeskripsikan kejelekan dan kekalahan perang yang diderita kabilah lain.


Dalam kajian keislaman, pengetahuan tentang sastra mempunyai posisi yang strategis, hal itu karena sumber induk (Al-Qur’an) menggunakan bahasa sastrawi yang begitu indah membuat takjub sastrawan di kawasan itu, selain itu pemahaman terhadap sastra juga merupakan salah satu kunci dalam memahami wahyu Allah, baik yang matluw (Al-Quran) maupun ghair al-matluw (Hadis). Untuk memahami tentang sastra tentunya kita harus memahami sejarah serta perkembangnya sehingga kita tidak ahistoris serta menghasilkan pemahaman yang objektif.



B. Pengertian Sastra
Sastra yang dalam ungkapan arab di sebut al-Adab, pada awalnya merupakan undangan untuk menyantap makanan. Tradisi semacam ini merupakan perbuatan yang terpuji dan menunjukan moralitas yang tinggi.[2] Sejalan dengan berjalannya waktu kata adab dipakai sebagai kata yang mencakup pendidikan baik lisan atau budi pekerti sebagaimana dalam hadis : Addabani Rabbi fa Ahsana Ta’dibi. Pada masa umayyah kata adab berarti pengajaran selanjutnya pengertian adab diringkas menjadi sebuah tulisan yang indah dan mempunyai makna puisi dan syair.[3]
Dalam mendefinisikan adab (sastra) para Udaba’ berbeda-beda :
الادب صياغة فنية لتجربة بشرية
ungkapan puitis tentang pengalaman manusia
sebagian mendefinisikan
الادب تعبير عن الحياة وسيلته اللغة
ungkapan puitis tentang pengalaman yang indah dengan menggunakan media bahasa
الادب من مولدات الفكر البشري المعبرعنها بأسلوب فني جميل
hasil pemikiran manusia yang diungkapkan dengan ungkapan yang mengandung seni dan keindahan atau seni ungkapan yang indah.[4]

Dari berbagai macam definisi ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan seni ungkapan yang indah.


C. Periodesasi
Ada beberapa pendapat dalam membagi periode sastra, mayoritas membagi menjadi 5 periode, yaitu :
1. al-asr al-jahili, dimulai 2 abad sebelum islam lahir sampai islam lahir.
2. al-Shadr al-Islam, dimulai sejak islam lahir sampai runtuhnya bani  umayyah 132 H.
3. al-Shadr al-Abbasi, sejak berdirinya dinasti abbasiyah samapai runtuhnnya kota Baghdad tahun 656 H.
4. al-Shadr al-Turki al-Ustmani, sejak runtuhnya Baghdad samapai timbulnya kebangkitan arab di abad modern.
5. al-Shadr al-Hadis (modern), sejak timbulnya nasionalisme bangsa arab.[5]
Sebagian membagi menjadi 4 fase, yaitu :
a. al-Adab al-Qadim , sejak sebelum islam sampai runtuhnya dinasti umayyah.
b. al-Adab al-Muhdas, sejak keruntuhan dinasti umawi sampai berdirinya dinasti abbasi 656H.
c. al-Adab al-Turki, sampai kerunttuhan ottoman.
d. al-Adab al-Hadis.[6]
Sedangkan team dosen-dosen dari Negara Arab, membagi menjadi 4, yaitu :
i. al-Adab al-arabi al-Qadim,
ii. al-Adab al-arabi al-muwallad
iii. al-Adab al-arabi al-minhar
iv. al-Adab al-arabi al-jadid[7]

Dari berbagai pendapat diatas, sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan, perbedaanya hanya terletak pada pengunaan istilah saja.

D. Macam-macam sastra
Sastra arab terbagi menjadi dua, syair dan natsar. Syair (puisi) adalah kata-kata yang berirama dan berqafiyah yang mengungkapkan imajinasi nan indah dan bentuk ungkapan yang mempunyai kesan mendalam.[8] Sedangkan prosa kebalikan dari puisi.
Jenis-jenis syair atau tujuan pengungkapannya pada masa jahiliyah :
1.      Al-Madh pujian.
2.      Al-Hija’ ejekan.
3.      Al-Fakhr membanggakan.
4.      Al-Hammasah semangat yakni untuk membangkitkan semangat ketika ada suatu peristiwa semacam perang atau membangun sesuatu
5.      Al-Hikmah/ghazal atau ungkapan cinta bagi sang kekasih
6.      Al-I’tidzar permohonan maaf.
7.      Ar-Ratsa’ belasungkawa
8.      Al-Washf pemberian yaitu penjelasan perhadap sesuatu dengan sangat simbolistik dan ekspresionistik[9]
Tingkatan penyair :
a)      Jahili seperti , Umru al-Qais, Zuhair bin Abi Sulma
b)      Mukhadramun, mereka yang dikenal dengan puisinya di masa jahiliyah dan Islam seperti, Khansa’ dan Hasan bin Tsabit.
c)      Islamiyun, penyair yang hidup di masa islam tetapi masih memegang tradisi arab seperti penyair-penyair pada masa umawi.
d)      Muwalladun yaitu yang bahasanya telah rusak tetapi berusaha memperbaikinya seperti penyair yang hidup di masa abbasiyah.[10]
Jika di lihat dari sisi kualitas, penyair jahili terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1.      Umru’ al-Qais, Nabighah, Zuhair.
2.      Al-A’sya Qais, Labid bin Rabiah, Tharafah bin al-Abd
3.      Antarah, Urwah bin al-Ward, Numair bin Taulab, Duraid bin Shammah dan Muraqqas al-Akbar.[11]

Sedangkan Natsr pada masa jahiliyah terdapat beberapa macam,: Khutbah, wasiat , Hikmah dan Matsal.
Khutbah: Yaitu serangkaian perkataan yang jelas dan lugas yang disampaikan kepada khalayak ramai dalam rangka menjelaskan suatu perkara penting.
Sebab-sebab munculnya khutbah pada periode Jahiliyah
  1. Banyaknya perang antar kabilah.
  2. Pola hubungan yang ada pada masyarakat Jahiliyyah seperti saling mengucapkan selamat, belasungkawa dan saling memohon bantuan perang.
  3. Kesemrawutan politik yang ada kala itu.
  4. Menyebarnya buta huruf, sehingga komunikasi lisan lebih banyak digunakan daripada tulisan.
  5. Saling membanggakan nasab dan adat istiadat.[12]
Ciri khasnya
  1. Kalimat yang ringkas
  2. Lafadz yang jelas.
  3. Makna yang mendalam.
  4. Sajak (berakhirnya setiap kalimat dengan huruf yang sama).
  5. Sering dipadukan dengan syair, hikmah dan matsal[13]
Diantara Khutaba’ yang terkenal adalah Ka’ab bin Luai, Dzul Isbai al-Adwani, Khuwailid bin Amr al-Ghatfani, Qais bin Kharijah, Qus bin Said al-Iyyadi.[14]
Wasiat : yaitu nasihat seorang yang akan meninggal dunia atau akan berpisah kepada seorang yang dicintainya dalam rangka permohonan untuk mengerjakan sesuatu, seperti wasiat Hasyim bin Abdi Manaf kepada kaum Quraisy untuk memuliakan jamaah haji.
Hikmah : Yaitu kalimat yang ringkas yang menyentuh yang bersumber dari pengalaman hidup yang dalam, didalamnya terdapat ide yang lugas dan nasihat yang bermanfaat. Seprti :[15]
آفة الرأي الهوى
“Perusak akal sehat manusia adalah hawa nafsunya
Matsal : Yaitu kalimat singkat yang diucapkan pada keadaan atau peristiwa tertentu, digunakan untuk menyerupakan keadaan atau peristiwa tertentu dengan keadaan atau peristiwa asal dimana matsal tersebut diucapkan. seperti :[16]
سبق السيف العذل
“Pedang telah mendahului celaan.”

E. Ciri Umum Sastra Jahily
Ketinggian bahasa sastra Jahily saat itu memang tak diragukan lagi oleh banyak pengamat kebudayaan, hal karena dikarenakan kondisi sosio-historis yang melatarbelakanginya serta event pasar sastra dan ayyam al-arab turut memberikan andil yang tidak sedikit. Dari sisi makna sastra jahily  adalah sebagai berikut :
1. Kejujuran dalam mengungkapkan apa yang dirasakan tanpa ungkapan yang berlebihan.
2. susunan kalimat yang ringkas
3. sederhana dalam struktur kalimat hal ini dilatarbelakangi kondisi sosiologis, cara mereka hidup menciptakan karakter manusia yang sederhana sehingga mempengaruhi ketika menyusun sebuah ungkapan.
4. Romantis, bahasa yang romantis ketika mengungkapkan jiwa perasaan penyair.[17]
5. al-Muhdhar menambahkan karakteristik sastra jahili adalah mengungkapkan kejantanan dan keperwiraan, menceritakan pengalaman baik yang butuk maupun yang jelek.[18]
Dari berbagai karakter di atas dapat disimpulkan bahwa corak sastra jahily sangaat sederhana hal itu dipengaruhi cara hidup mereka yang sangat sederhana sehingga membentuk jiwa yang sederhana, begitupun dalam mengungkapan sesuatu.

* disampaikan dalam Kajian Rutin kelas PKBA, 09-03-2011
[1] Ahmad Amin, Fadjrul Islam, (Kairo : Maktabah Nahdiyah, 1975), 55.
[2] Syauqi Dhaif, Tarikh al-Adab al-Arabi : al-Ashru al-Jahili, ( Kairo : Dar al-Ma’arif, 2001), 7-10.
[3] Lajnah, al-Mujaz di al-Adab al-Arabi wa Tarikhuhu, (Beirut : Dar al-Ma’arif, 1962), 5.
[4] Judzif al-Hasyim, al-Mufid fi al-Adab al-Araby, (Beirut : Maktabah al-Tijari, tt), 14.
[5] Ahmad Hasan Zayyat, Tarikh Adab al-Arabi, (Beirut : Dar al-Ma’rifah, 1996), 8, Ahmad, al-Iskandari, Mustafa Anani, al-Wasith fi al-Adab al-Arabi wa Tarikhuhu, (Kairo : Dal Al-Ma’rifah, 1916), 10..
[6] Umar Farukh, al-Manhaj al-Jadid fi al-Adab al-Arabi, (Beirut : Dar al-Ilm l al-malayin, tt), 24.
[7] Lajnah, al-Mujaz…,
[8] Zayyat, Tarikh…, 25.
[9] Wildan Wargadinata, Laily Fitriani, Sastra Arab dan Lintas Budaya, (Malang : UIN Press, 2008), 101.
[10] Ahmad bin Ibrahim al-Hasyimi, Jawahir al-Adab, Juz 2, (Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyah,1971), 254.
[11] ibid
[12] al-Hasyimi, Jawahir…, 245.
[13] Wildan, Sastra Arab…, 164-166.
[14] al-Hasyimi, Jawahir…, 245-246
[15] ibid, 252.
[16] Syauqi, Tarikh…, 404.
[17] Wildan, Sastra Arab…, 212-213.
[18] Yunus Ali al-Muhdar, Bey Arifin, Sejarah Kesusastraan Arab, (Surabaya : Bina Ilmu, 1983), 77.

Review Novel Hati Suhita

KETEGUHAN HATI WANITA REVIEW NOVEL HATI SUHITA Judul: Hati Suhita Penulis: Khilma Anis Editor: Akhiriyati Sundari Penyunting:...