Latar Belakang
Diantara semua daratan yang luasnya sebanding dengan
semenanjung Arab, dan diantara semua bangsa yang kepentingan dan makna
historisnya sejajar atau mendekati bangsa Arab, hanya bangsa Arab yang
luput dari perhatian dan kajian serius
di masa modern ini.
Meski luas semenanjung Arab kurang
lebih seperempat wilayah Eropa, atau sepertiga wilayah Amerika, namun yang kita
ketahui tentang belahan dunia ini benar-benar di luar proporsi yang seharusnya.
Kita bahkan mengetahui lebih banyak tentang wilayah Arktik dan Antartika dari
pada wilayah Arab.
Sebagai tempat kelahiran rumpun
Semit, semenanjung Arab menjadi tempat menetap orang-orang yang kemudian bermigrasi
ke wilayah Bulan Sabit Subur, yang kelak dikenal dalam sejarah sebagai bangsa
Babilonia, assyira, phoenisia, dan Ibrani. Sebagai tempat munculnya tradisi
Semit sejati, wilayah gurun pasir Arab merupakan tempat lahirnya tradisi
Yahudi, dan kemudian Kristen yang secara bersama-sama membentuk karakteristik
rumpun Semit yang telah dikenal baik. Pada Abad pertengahan, semenanjung Arab
melahirkan sebuah bangsa yah menaklukan sebagian besar wilayah dunia yang kelak
menjadi pusat-pusat perbedaan, dan melahirkan sebuah agama Islam yang dianut
oleh sekitar 450 juta orang, yang mewakili hampir semua ras di berbagai
kawasan. 1 dari delapan orang di dunia adalah pengikut Muhammad. Seruan azan
berkumandang lima kali sehari semalam mengintari bagian terbesar dari lingkaran
bumi yang beriklim hangat.
LETAK GEOGRAFIS DAN ASAL USUL
A. Geografis Tanah
Arab
Masa seblum lahirnya islam
disebut zaman Jahiliyah. Zaman ini terbagi atas dua periode, yaitu jahiliyah
pertama dan jahilyah kedua. Jahilayah pertama meliputi masa yang sangat
panjang, tetapi tidak banya yang bisa diketahui hal ihwalnya dan sudah lenyap
sebagian besar masyrakat pendukungnya. Adapun jahiliyah kedua sejarahnya bisa
diketahui agak jelas. Zaman jahiliyah kedua ini berlangsung kira-kira 150 tahun
sebelum islam lahir. Kata jahiliyah bersal dari kata jahl tetapi yang dimaksud
disini bukan jahl lawan dari ‘ilm, melainkan lawan dari hilm.
Daerah tanah Arab atau Jazirah Arab, atau semenanjung
Arab itu, terletak disebelah barat daya Benua Asia. Sebelah utara berbatasan
dengan negeri Palestina, perkampungan Badui Syam, dan negeri Irak. Disebelah
timur berbatasan dengan teluk Parsi,
teluk Oman. Ke selatan lautan hindia dan teluk Aden . Ke barat selat
Babel Mandeb, laut merah dan terusan Suez. Tanah diantara port said dengan Aden
itu panjangnya sampai 5000 mil, dan diantara Babel Mandeb dengan Rasul Hadd
1300 mil. Antara port Said sebelah selatan dengan sungai Furad 600 mil. Adapun
luas semenanjung Arabia itu sampai 1.200.000 mil persegi, atau 3.000.000
kilometer persegi. Ahli ilmu bumi R.
Blanchard mengatakan sampai
3.700.000 kilometer persegi.
Keadaan tanahnya sebagian besar terdiri dari Padang Pasir tandus, bukit dan batu,
terutama bagian tengah. Sedang bagian selatan atau bagian pesisir pada umumnya
tanahnya cukup subur.
Untuk wilayah bagian Tengah terbagi pada:
1. Sahara Langit atau disebut pula Sahara Nufud memanjang
140 mil dari utara ke selatan
dan 180 mil dari
timur ke barat.
Oase dan mata
air sangat jarang,
tiupan
angin
sering kali
menimbulkan kabut debu yang mengakibatkan
daerah ini sukar ditempuh;
2.
Sahara Selatan disebut al-Ru'ul Khali
yang membentang dan
menyambung sahara
Langit kearah timur
sampai selatan persia. Hampir
seluruhnya merupakan daratan
Keras, tandus, dan pasir bergelombang;
3.
Sahara Harrat, suatu daerah yang terdiri dari tanah liat
yang berbatu hitam
bagaikan
Terbakar. Gugusan batu-batu hitam itu menyebar
di keluasan Sahara ini, seluruhnya
Mencapai 29
buah.
Kondisi alam/tanah adalah:
-
Kering dan tandus, kalaupun ada air
hanyalah Oase atau Mata Air ini.
- Menyebabkan penduduknya suka berpindah-pindah (Nomaden) dari satu wilayah ke wilayah lain, oleh para ahli mereka disebut suku Badui.
- Dari segi pekerjaan mereka umumnya bekerja
menggembalakan kambing dan binatang
ternak lainnya.
Sementara
wilayah
bagian Pesisir, yaitu terdiri
wilayah pesisir Laut Merah, Samudera Hindia
dan Teluk Persi,
sehingga kondisi tanahnya:
- Sangat subur, di
tempat ini banyak dilakukan usaha pertanian;
- Di samping itu
juga dilakukan usaha perdagangan;
- Penduduknya menetap dan sangat padat.
Penduduknya
pada masa ini adalah diantara 12 dengan 14 juta.
B.
Asal Usul Keturunan Bangsa Arab
Bangsa
Arab
adalah ras Semit yang tinggal di sekitar
jazirah Arabia.
Bangsa
Arab purbakala adalah masyarakat terpencil sehingga sulit
dilacak riwayatnya (MAJ. Beg: 1993: 11)
Orang Arab sendiri membagi bangsa
mereka menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Arab-ul-Baidah atau Arab-ul-Ariba
Ialah bangsa
Arab yang sudah tidak ada lagi, di antaranya terhitung kaum-kaum Hamiya
(Kusyiya) termasuk dalam kaum ini adalah Kaum Tsamud yang sudah punah. Di
antara kabilah yang terkenal adalah Ad, Tsamud,
Thasar, Yodis dan Yurnam.
2. Arab Baqiah (mereka ini masih ada) terbagi pada dua kelompok:
a. Arab Aribah:
Kelompok Quthan di Yaman, Jurham, Ya'rab adalah
kabilah-kabilah yang termasuk dalam kelompok ini. Dari Ya'rab
inilah lahir suku-suku Kahlan dan Himyar.
b. Arab Musta'rabah:
Kebanyakan
dari penduduk Arabia yang mendiami bahagian tengah Jazirah Arabia dari Hejaz sampai ke Syam. Kelompok Arab Musta'arabah inilah
yang mendiami Mekkah tinggal bersama
Nabi Ibrahim hingga terjadi percampuran (Perkawinan)
yang kemudian melahirkan suku Arab termasuk suku Quraisy, yang tumbuh dari induk suku Adnan.
MAJ.
Berg (1993: 12) menyatakan, Bangsa Arab pra-Islam yang tinggal di jazirah Arab yang sangat luas itu dapat dibagi ke dalam dua kategori atau kelompok,
yaitu bangsa
Arab yang menetap (Hadari) dan pengembara (Badui) di sekitar
gurun pasir.
1.
Bangsa Arab Hadari (menetap) adalah
bagian dari strata yang sangat kuat. Suku terkemuka dan terkuat dari kelompok masyarakat Hadari ini adalah suku Quraisy. Suku Aristokrasi terkemuka ini
sebagian besar tinggal di kota Mekkah. Dari berbagai suku yang hidup pada masa Arab purbakala, maka kaum Quraisy memperoleh hak istimewa sebagai golongan tertinggi dalam masyarakat. Mereka memiliki sumber prestise dan
kekuasaan yang rapi. Mereka
merupakan pelindung
tempat suci, yakni Ka'bah.
Mereka
juga kaum
bangsawan beragama yang memperoleh prestise pilitik dan kekayaan, di
samping juga dalam dunia perdagangan internasional.
Dari segi
status sosial, suku Quraisy menempati khirarchi tertinggi dari suku lainnya kecuali kaum Thaqiq di Thaif, karena mereka berada di bawah suku
Quraisy. Oleh
MAJ.Berg dikatakan,
mereka ini menempatkan diri sebagai
suku terkemuka dalam
hierarki sosial bangsa Arab. Sementara suku-suku non-Quraisy seperti, Hudhayl, Azd, Banu Hanifah, Bakr bin Wa'il, Aws, dan
Khazraj memiliki
status sosial yang rendah, mereka ini termasuk suku-suku Arab non-Aristokratis
(1993: 15)
2.
Suku Nomadis (Badui) berada di bawah suku yang menetap (Hadari). Mereka ini
penduduk yang tinggal di pedalaman. Sesuai dengan kondisi alamnya yang gersang dan tandus, mereka tinggal tidak menetap di suatu daerah secara permanen tetapi berpindah-pindah, bahkan perpindahan
mereka sangat mobil. Guna kelangsungan hidup, mereka berpindah-pindah untuk
mencari makan terutama menggembala binatang ternak, seperti kambing, biri-biri, onta, dan lainnya.
Bagaimanapun masyarakat Badui
hanya memperoleh sedikit kesempatan
untuk meningkatkan moboilitas sosialnya; suku ini dibentuk atas dasar kekeluargaan
di antara para anggotanya. Untuk
itu tiap suku dipimpin oleh seorang Syekh, bilamana meninggal, maka salah seorang di antara mereka dipilih untuk
menggantikannya.
Agama/Kepercayaan
Agama / Kepercaya bangsa Arab
Sementara
dalam bidang agama
(kepercayaan) pada
umumnya mereka
adalah kaum penyembah berhala.
Menurut
catatan sejarah, di dinding Ka’bah terdapat 360buah patung.
Dalam
hal ini
menurut teori Ibnu Kalbi: Bangsa
Arab
senang memuliakan
batu-batu yang ada di sekeliling Ka’bah/Mekkah kemana mereka pergi selalu membawa batu tersebut,
untuk
kemudian thawaf mengelilingi batu yang dibawanya itu, sehingga di mana-mana
dibentuk patung. Patung-patung dan berhala itu mereka kumpulkan di sekitar Ka’bah untuk disembah (Syalabi: 1973: )
Di
sisi lain, mereka menyembah berhala adalah hanya untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan (Allah), artinya:
ألا
لله الدين الخالص ، والذين أتخذوا من دونه
أوليآء مانعبدهم إلا ليقربونآ إلى لله زلف
إن لله يحكم بينهم فى ما هم فيه يختلفون
إن لله لا يهدى من هو كذب كفار
Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Tidaklah kami menyembah mereka (berhala), melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya
Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih
padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan
sangat ingkar (Az
Zumar: 3).
Di
samping itu terdapat pula agama/kepercayaan:
v
Agama
Hanif:
yang mempertahankan
syari'at Ibrahim, pemeluk agama ini termasuk Abd. Muthalib kakek Nabi Muhammad SAW.
v Agama Nasrani; masuk melalui Habsyi dan Syiri'a.
v
Agama Yahudi; terdapat di Hejaz
v
Mereka juga percaya kepada: Tahayul, Kihanah, Penenung, Thiarah: burung, bintang yang mempengaruhi hidup. Dalam kaitan ini Syaikhul Islam
Muhammad Bin Abdul Wahab menyatakan, di antara sikap
hidup mereka
(orang Arab
Jahiliyah, pen.)
lagi ialah mengubah haluan hidup, tidak mau mempergunakan Kitab Allah, tetapi justru menjadikan kitab-kitab sihir sebagai pegangan hidup mereka
(1985: 69)
HASIL BUDAYA
Hasil budaya yang lahir oleh bangsa
Arab sebelum agama Islam itu ada, yang di nilai dari beberapa sisi, yaitu :
A. Kehidupan Sosial
Keadaan
bangsa Arab yang hidup di daerah padang
pasir yang tandus, sedikit banyaknya turut membuat corak kehidupan mereka berjalan agak keras, penuh persaingan, perebutan kekuasaan antara satu kabilah dengan kabilah lainnya. Siapa yang kuat, gagah perkasa itulah yang memimpin.
Dalam hidup bermasyarakat, bangsa Arab sangat menyenangi hal-hal seperti:
= Syair; dengan syair, orang bisa dipuji/mulia
dan dihina. Dari
syair ini
akan tergambar kehidupan sosial bangsa Arab;
= Minum khamar, kendati di antara mereka ada
pula yang mengharamkan hal ini;
=
Ada pula adat (tradisi) pada saat itu kebiasaan “mengawini isteri bapa”
yang telah meninggal dunia (Syalabi: 1973 :42) Di sisi lain,
perkawinan bentuk Endogami adalah merupakan ciri khas masyarakat Arab pra-Islam (MAJ. Berg: 1993: 17)
= Menganggap
hina kaum perempuan;
= Menguburkan anak perempuan, namun hal ini menurut Sallabi, ini hanya dilakukan
oleh Bani Asad dan Tamim.
= Sementara mereka
yang pandai membaca saat itu hanyalah sebanyak
17 orang (Syalabi: 1973: 49)
Mengutip pendapat MAJ. Berg, bahwa pada masa
Arab pra-Islam, banyak
orang Yahudi dan Kristen yang
mampu
membaca kitab Injil, sedangkan bangsa Arab pada umumnya buta huruf. Fakta ini lebih jelas bila kita mengetahui bahwa di Mekkah hanya terdapat 17 orang
Arab yang terpelajar di saat berakhirnya periode Jahiliyah dan
dimulainya era Islam (1993: 15)
= Perbudakan suatu
hal yang biasa terjadi pada masa Arab pra-Islam. Mereka ini memelihara dan mempertahankan perbudakan. Para
budak diperoleh dari:
1. Melalui pembelian di pasar-pasar budak
terbuka di Arab atau di pasar-pasar asing;
2
Hasil tawanan, yang diperoleh melalui peperangan antarsuku (MAJ. Berg:
1993: 16)
B. Keluarga
Kehidupan bangsa Arab lebih ditentukan oleh
suku/kabilah. Tiap kabilah mempunyai adat istiadat dan budi pekerti sendiri
yang tidak sama dengan kabilah lain.
Pere
Lammens menyatakan, bangsa Arab sangat patuh dan sangat setia kepada adat dan tradisi
kabilahnya masing-masing
dan gemar
sekali menjamu tamu-tamu. Bagi
mereka
patuh kepada
keluarga, kabilah adalah suatu
kewajiban,
sehingga apapun yang terjadi kabilah bagi mereka segala-galanya. Sementara terhadap tamu sangat dihormati, sehingga
bagaimanapun keadaan tamu itu wajib bagi mereka melindungi keselamatannya.
C. Ekonomi
Bangsa Arab yang yang nomaden umumnya bekerja sebagai penggembala. Mereka ini juga
kadangkala menjadi pengawal para kafilah dagang yang umumnya dari penduduk perkotaan.
Sementara
Arab bagian selatan, pesisir atau perkotaan umumnya mereka lebih banyak bergerak di bidang perdagangan (niaga).
Perdagangan ini mereka lakukan sampai ke negeri India, Indonesia dan
Cina.
KESIMPULAN
Bangsa Arab adalah ras Semit yang tinggal di sekitar jazirah Arabia. Bangsa
Arab purbakala adalah masyarakat
terpencil sehingga sulit dilacak riwayatnya (MAJ. Beg: 1993: 11).
Daerah tanah Arab atau Jazirah Arab, atau semenanjung
Arab itu, terletak disebelah barat daya Benua Asia. Sebelah utara berbatasan dengan negeri Palestina,
perkampungan Badui Syam, dan negeri Irak. Disebelah timur berbatasan dengan
teluk Parsi, teluk Oman. Ke selatan
lautan hindia dan teluk Aden. Ke barat selat Babel Mandeb, laut merah dan
terusan Suez. Tanah diantara port said dengan Aden itu panjangnya sampai 5000
mil, dan diantara Babel Mandeb dengan Rasul Hadd 1300 mil. Antara port Said
sebelah selatan dengan sungai Furad 600 mil. Adapun luas semenanjung Arabia itu
sampai 1.200.000 mil persegi, atau 3.000.000 kilometer persegi. Ahli ilmu bumi R. Blanchard mengatakan sampai 3.700.000 kilometer persegi.
Hasil kebudayaan mereka dapat kita lihat dari
beberapa sisi baik itu dari segi kehidupan sosial, keluarga, dan ekonomi, Di
samping itu terdapat pula agama/kepercayaan yang ada pada Bangsa Arab yang
lahir sebelum Islam itu ada, yaitu diantaranya Agama Hanif, Agama Nasrani, Agama Yahudi, dan mereka juga percaya kepada Tahayul, Kihanah, Penenung, Thiarah ( burung, bintang yang mempengaruhi hidup). Dalam kaitan ini Syaikhul
Islam Muhammad Bin Abdul Wahab
menyatakan, di antara sikap hidup mereka (orang Arab Jahiliyah, pen.) lagi ialah mengubah
haluan hidup, tidak mau mempergunakan Kitab Allah, tetapi justru menjadikan kitab-kitab sihir sebagai pegangan hidup mereka (1985: 69).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar