JALAN SUFI SANG KYAI
" KYAI TANPA PESANTREN"
Judul Buku:
Kyai Tanpa Pesantren
Penulis: Imam
Sibawaih El Hasany
Tahun Terbit:
2019
Tebal Buku: 297
halaman
Pereview: Nurul
Jamilah
ISBN:
9786025101793
Novel Kyai Tanpa Pesantren merupakan novel
religius yang mengisahkan tentang perjalanan spiritual seorang putra kyai yang
bernama Muhammad Ainu Shidqy, dan biasa dipanggil Gus Ainu,
dia lahir dari keluarga pesantren pasangan dari KH Muhyidin dengan Bu Nyai
Marhamah, yang merupakan pengasuh pondok pesantren yang berada di daerah
pinggiran Magetan Jawa Timur.
Kisah perjalanan kehidupan Gus Ainu
penuh dengan ketidak laziman seperti pada umumnya, banyak pertanda yang sudah
tampak sejak awal kelahiran Gus Ainu yang mendandakan dia akan menjadi sosok
yang luar biasa. Seperti kisah pada masa bayinya ketika sedang acara akikahnya
yang menjadikan semua hadirin yang diundang menjadi heran, Gus Ainu bayi
menunjukkan kepada siapa saja yang menciumnya pasti dia akan bersin dan
ingusnya mengenai wajah mereka. Hingga sempat menjadi bahan pembicaraan para
hadirin setelah acara selesai. Pada masa kanak – kanak Gus Ainu tumbuh menjadi
anak yang bisa dikatakan nakal, karena dengan kenakalannya dia bisa memngomando
teman – temannya untuk berbuat sesuatu hal yang bisa dikatakan nekat, yaitu
seperti mengajak teman – temannya bolos sekolah, mengajak teman – temannya
mencuri buah milik tetangga yang terkenal pelit, pada masa mondok
dia berani ke tempat khusus kyainya untuk membaca buku – buku milik kyai, dan
sampai dia berani membongkar tempat mesum yang selama ini tak ada
yang mengetahui di desanya. Sampai menimbulkan rasa khawatir kedua orang
tuanya, hingga akhirnya Kyai Muhyidin memutuskan untuk menitipkan Gus Ainu ke
pondok pesantren milik Sahabatnya yang ada di Jogjakarta yaitu Kyai Misbah.
Kenalakan Gus Ainu masih saja dilakukan sampai menimbulkan rasa emosi oleh
salah satu ustadzah di pondok tersebut karena tidak tahan dengan kenakalan Gus
Ainu, hingga ustadz tersebut usul agar Gus Ainu dikeluarkan dan
dipindah ke sekolah lain, tapi dengan sabar dan tenang Kyai Misbah memberi penjelasan
tentang Gus Ainu yang akan ditangani langsung oleh Kyai. Hingga akhirnya ustadz
tersebut mengakui kalau Gus Ainu itu memang luar biasa.
Selain itu, banyak juga kejadian –
kejadian berani yang sengaja dimunculkan oleh penulis terhadap tokoh central,
seperti kejadian dengan perempuan bule yang bernama Mary, ada pula kisah
cintanya denga Vale seorang anak band tersebut, yang berani melakukan adegan –
adegan berani seperti pelukan dan ciuman, dilanjut lagi kisah Gus Ainu dan
Elina yang merupakan wanita malam yang berwajahkan cantik yang sampai
menjadikan mereka berdua saling menaruh hati.
Ketika dia beranjak dewasa banyak
kejadian yang aneh sebagai pertanda bahwa dia akan menjadi orang yang luar
biasa, dia diajak ayahnya untuk mengantarkan jamaahnya melakukan baiat kepada
Kyai Mu’thi, malah Gus Ainu ini mendapatkan kehormatan untuk dibai’at langsung
sebagai Mursyid, padahal sebelumnya dia belum melakukan perjalanan tarikat.
Berjalanan spiritualnya tidak hanya
berhenti sampai disitu saja, Gus Ainu ingin terus menggali keilmuannya, dengan
bimbingan Gurunya yaitu Kyai Misbah, Gus Ainu kemudian melanjutkan
pendidikannya ke luar negeri, Maroko adalah pilihannya, disana dia belajar di
Universitas Qarawiyyin bertemu dengan Syekh Benyaisy dan dia mendapatkan Kitab
Al Hikam Al Ghautsiyah secara langsung.
Perjalanan hidup Gus Ainu memang sangat
menarik dan penuh liku. Mulai dari kisah percintaanya sampai dengan kisah
dakwahnya, yan tak selalu mulus dan lancar, pernah juga Gus Ainu melewati masa,
ketika dia berdakwah ke tempat yang tak seperti umumnya, hingga Gus Ainu di
geruduk warga dengan dalih keagamaan. Namun setelah mereka tahu siapa
sesungguhnya Gus Ainu, warga menjadi kaget, karena dia merupakan Muballigh.
Gus Ainu juga mengalami masa pilu dan
menyedihkan, yaitu ketika dia harus kehilangan gurunya karena kecelakaan di
Jogjakarta, padahal sedang perjalan menuju tempat gurunya, karena menahan rindu
sejak dia berada di Maroko.
Secara garis besar novel ini sangat baik,
karena banyak hikmah yang disampaikan disetiap kisahnya, meskipun dengan jalan
cerita yang kurang tuntas sehingga menimbulkan rasa penasaran yang
tak terjawab sampai akhir isi novel. Selain tidak tuntasnya kisah yang
ceritakan, menurut saya masih banyak kesalahan penulisan, yang masih kurang
lengkap hurufnya, dan masih adanya salah ketik, sehingga terkesan kurang teliti
ketika mengedit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar