Sabtu, 23 November 2019

Cerpen Motivasi, Semangat, Perjuangan, Cinta, dan Perbedaan

Harap - Harap
Oleh : Nurul Jamilah
Part 1

Beberapa hari ini hatiku dirundung gelisah, gelisah karena menanti pengumuman seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Nasional.
“gimana Zak? Udah pengumuman tah?” tanya ibuku yang tiba – tiba mengagetkanku. Ibuku sepertinya juga ikut gelisah mengenai pengumuman ini.
“belum bu,  Insyaallah besok, atau paling cepat nanti tengah malam bu,” jelasku ke beliau.
Fikiranku semakin tak karuan, karena penasaran dengan hasil pengumuman yang tak kunjung keluar.
“udah Zak, jangan terlalu di harapkan, kuliah disini – sini saja lak wes”
“loh bu kok gitu?”
 “ya gak gitunya Zak”
“yakin, yakin, yakin, aku yakin bu, aku pasti keterima kok bu, pokoknya doakan selalu bu”  
“yakin ya yakin Zak, tapi ya ingat keadaanmu gimana?” ibu berucap lagi.
Aku terdiam, tapi aku kaget. Tak berani memandang ibu. Beliau tiba – tiba bilang seperti itu. Seolah – olah ibu tak memberiku restu untuk kuliahku di kampus Negeri di Malang.
“kenapa ibu bilang seperti itu?” protesku ke ibu, yang menunjukkan bahwa aku tidak sepakat dengan apa yang dikatakan oleh ibu.
 “oalah nduk, ya gak gitunya, ingat Zak, nanti kalau kamu keterima disana, kita bayarnya pakai apa Zak?, makanmu bagaimana? Kebutuhanmu gimana? Uang sangumu gimana?” Ibu berusaha menjelaskan kepadaku dengan nada lembut tapi sepertinya penuh gelisah.
“Zakia kan beasiswa bu” jelasku kepada beliau.
“iya beasiswa, tapi kan awal bayar sendiri”
“hmmm” lalu aku terdiam
 “kalau keterima nanti, bayar awalanya banyak Zak!” lanjut ibu kepadaku.
“tapi Zakia yakin bisa bu”
“iya, tapi gimana caranya Zak?”
“aku belum tahu bu caranya seperti apa, tapi Zakia yakin bu, aku pasti bisa”
 “udah, kamu makan  sana, dari tadi belum makan, gitu?!” tiba – tiba ibu mengakhiri obrolan kami
“Iya bu.”
Kemudian, kita makan bersama sembari melihat tivi di ruang tengah,selesai makan langsung kami bersihkan, dan kami lanjut melihat tivi.
Jika difikir secara logis, memang rasanya tidak mampu ibu jika harus menguliahkanku, terlebih lagi diluar kota sana. Tapi tak tahu kenapa aku begitu yakin,kalau aku bisa kuliah di luar kota. Walaupun aku terlahir dari keluarga berada, tapi keyakinanku begitu menggebu dan penuh semangat, bagiku Pendidikan sangatlah penting untuk siapapun, dari kalangan manapun pendidikan memang sangatlah penting. Malam semakilarut, kulihat ibu dikamar sepertinya beliau sudah terlelap pulas. Tapi aku tak kunjung bisa tidur, yang terus mengangan – angan pengumuman. Aku memang sangat berharap, bisa diterima. Namun, akhirnya kantuk menghampiriku, Tivi kumatikan lalu aku terlelap pula dalam malam yang hening ini.
*keesokan harinya, aku  sudah siap untuk pergi ke warnet, aku sangat semangat. Maklum pula aku tidak punya hape canggih yang bisa lihat inforMasi sewaktu - waktu tanpa jauh – jauh ke warnet.
“sarapan dulu Zak” perintah ibu dengan pelan
“Mboten bu”
“Lah kenapa?”
“Zakia mau ke warnet bu”
“Lihat pengumuman tah”
“enggeh bu”
“tak doakan yang terbaik Zak”
“ya doakan diterima bu !”
“iya ya tak doakan yang terbaik pokoknya”
Aku tidak sarapan karena keburu pergi ke warnet, inginn segera berseluncur ke  Google untuk mencari informasi kelulusan diterima dikampus. Ditengah – tegah perjalanan tiba – tiba hape berbunyi. Pertanda ada sms masuk, seperti peraturan lalu lintas yang ada, bahwa tidak boleh menggunakan hape ketika sedang dalam berkendara,karena hal ini sangat membahayakan diri sendiri ataupun pengendara lain. Akupun langsung minggir untuk mencari tempat yang teduh. Kemudian aku berhenti di depan toko yang sedang tutup, dan kubuka hapeku. Ternyata ada sms dari teman sekelasku di MAN, namanya Erwin.
[Zak gimana udah lihat pengumuman tah?]
[belum Win, ini aku masih diperjalanan menuju ke warnet, kalau kamu gimana Win?]
[nomor tes mu berapa Zak?] Erwin tak menjawab tanyaku, malah tanya nomor  tesku. Aku langsung memberikan nomor tes ku kedia.
[55103970, ini Win nomor tesku , kamu gimana?]
[oke, tak lihatkan ya Zak, kamu jangan ke warnet dulu!]
[oke Win]
Aku terdiam didepan toko tersebut dengan hati berdebar, menanti balasan SMS dari Erwin, keterima apa tidak ya nama Zakia Arifanti ini?
Berulang – ulang aku lihat hapeku  tapi masih belum ada SMS dari Erwin, menurutku hari ini  berjalan begitu lama dan gelisah terus melandaku. Rasanya aku ingin lari langsung ke warnet supaya bisa tahu sendiri pengumuman ini. Hape berulang – ulang kulihat tapi juga masih belum ada informasi. Duuh lama sekali yaa si Erwin ini. Gumamku dalam hati masih dalam gelisah. 15 menit kemudian hapeku berdering, ternyata ada telfon dari Erwin. Aku langsung mengangkatnya.
“Halo Zak”
“Iya Win, gimana? Kok lama sekali seee?” tanyaku penuh penasaran.
“ Zakia Arifantiiiiiiii, selamaaaat ” ucap Erwin dari kejauhan penuh dengan semangat.
“Haaaaaaaaaaaaaaaaah” Aku terbelalak dibuat kaget oleh Erwin.
“Iya Zaaak, Selamaat yaaaa Zakiaaa”
“maksudnya ini apa Win?” aku masih belum percaya, kalau aku diterima terlebih lagi aku tidak melihat sendiri pengumuman itu.
“iya Zak,  kamu diterima Zak di Malang, Selamat ya Zak,” ucap Erwin dari kejauhan dan sangat  terasa kalau dia meyakinkanku kalau aku memang diterima di Malang.
“ Ya Allah Win, tak percaya aku rasane” mataku mulai berkaca - kaca
“ ini bener Zakiaa, kamu di terima di Malang, sesuai dengan jurusan yang kamu inginkan.”
“Wiiiiin”
“ gak usah nangis Zak, ini memang rezeki, sekarang cepetan pulang, siap – siap karena yang diterima mulai besok bisa konfirmasi ke kampus Zak,”
“aku beneran kaget Win, tak menyangka”
“ini udah rezekimu Zak, selamat ya, aku ikut senang sekali Zak”
“iya Win, terimakasih ya, kamu juga udah bantu aku melihatkan informasi pengumumannya, doakan aku selalu ya Win, lalu bagaimana dengan kamu Win?”
Aku sangat bersyukur karena lolos dalam seleksi beasiswa ini dan akan segera kuliah di kampus yang kuinginkan, yaitu di Malang. Aku juga menanyakan bagaimana dengan Erwin ini hasilnya, karena dia juga daftar tapi di Surabaya.
“Hmmm” Erwin hanya mengguman dari kejauhan
“Gimana Win?” desakku lagi
“Aku belum rejeki Zak”
“Loh masak Win?” aku terkejut kaget mendengar ungkap si Erwin.
“Iya Zak mungkin belum rejekiku tahun ini”
“Ya Allah Win, Maafin aku ya”
“Santai saja, pokoknya selamat ya Zak”
“Iya Win, terimakasih ya Erwin”
“Iya sama – sama, Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
Mataku berkaca – kaca sedari tadi setelah menerima telfon dari Erwin,aku ingin  segera mengabari ibu dirumah, pasti beliau juga bahagia, sesampai dirumah aku mencarinya tak bertemu, kemana ini ibu, sebelum pergi tadi masih ada, kok tidak bilang kalau mau pergi, ku cari ruang tengan tidak ada, di ruang tamu tidak ada, di belakang pun juga tidak ada. Aku mulai gelisah, dimana ini ibuku, kemana ini ibuku, padahal tadi masih dirumah. Aku langsung mencari ke rumah bulikku yang masih sedusun, barangkali beliau disana. Aku bertanya sambil terengah – engah ssampai – sampai bulik khawatir kenapa – kenapa denganku, tapi kujelaskan kalau aku tidak apa – apa. Dan ibu, Dirumah bulik juga tidak ada, kata bulik beliau sedang iku pengajian rutinan. Hatiku langsung lega mendengarnya.
“ ada  apa zak kok kayaknya kebingungan gitu?”
“ aku diterima kuliah di Malang bulik”
“ apa Zak?”
Bulik terkaget mendengarnya dan langsung menghentikan kerjaannya, dan menatapku lumayan lama
“ iya bulik, aku diterima di Malang”
“ Alhamdulillah Bulik, terimakasih nggeh” aku langsung memelukknya
“nanti ibumu pasti lak senang anaknya diterima kuliah di Malang” aku masih dalam pelukannya yang hangat,seperti ku peluk ibuku sendiri.
“ doakan ya bulik”
“ iya Zak, tak doakan selalu”
Aku tidak langsung pulang, aku masih santai dirumah bulikku, sekalian nunggu ibu pulang dari pengajian rutinannya di desa sebelah. Aku duduk santai menikmati sejuknya angin dari samping rumah buik yang banyakk pohon bambu menjulang tinggi. Aku sangat bahagia, apa yang aku cita – citakan Insyaallah akan segera terwujud  menempuh pendidikan sampai jenjaang sarjana di kampus negeri. Ya Allah sungguh besar nikmat yang Engkau berikan kepada hamba, ucapku dalam hati. SMS berulang masuk  dari teman – temanku yang mengucapkan selamat atas kelolosanku bisa masuk kampus negeri dengan jalur beasiswa.
“ Selamat Zakia, tak doakkan lancar kuliahnya nanti” SMS dari Vera teman sekelasku
“ Kiaaaaaaaaaa, sukses selalu ya kuliahnya nanti, selamat sayaang” SMS dari Finda
“ Zak Zakia, selamaat ya semoga sukses selalu nanti di  Malang” SMS dari Farid, dia juga sahabat baikku seperti Erwin juga.
Dan masih banyak lagi SMS – SMS dari beberapa temanku lainnya , yang jugaa dari kelas lain, sungguh aku sangat bahagia karena banyaak teman yang sangat perhatian denganku. Aku sangat bahagia. Tanpa terasa hari semakin siang aku masih duduk santai di samping rumah bulik, aku tetap menunggu ibu yaang masih tak kunjung dataang, tapi memang biasanya itu pulang Pas Dhuhur atau setelah Dhuhur.
“ Zakia, ngapain kamu nduk?” tiba – tiba bulik memanggilku.
“iya bulik, ini loh lagi SMS an sama teman – teman”
“ itu loh Zak, orang – orang uah pada pulang dari rutinan, gak pulang tah kamu? Ibumu pasti udah pulang juga.”
“oh iya bulik, tak sabar kau memberi kabar ini ke beliau”
Aku kemudian pulang ke rumah, dengan jalan kaki, karena jarak rumah kami berdekatan .
“Assalamualaikum”
“ waalaikumsalam, ya apa Zak?”
Ibu langsung tanyaa seperti itu karena beliau sudah tahu kalau hari ini, adalah hari pengumuman, dan sebelum berangkat tadi aku juga sudah pamit ke warnet untuk melihat pengumuman.
“ Ibuuuuuu, Alhamdulillaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah, aku diterima di Malaang buu” Aku langsung memeluk beliau tak terasa air mata jatuh perlahan.
“ Alhamdulillah doamu di ijabah Gusti Allah”
“ Doa ibu juga”
“ lanjutannya gimana Zak?”
“ Besok disuruh kesana untuk konfirmasi dan perlengkapan data”
Ibu langsung terbelalak menatapku kaget, karena mendengarkan pejelasanku.
“ Loh besok Zak?”
“ iya besok bu, kita kesana ya pagi – pagi , biar lebih cepat, naik bus aja”
“ Loh Zak ?”
“ aku tak siap – siap bu, untuk besok”
“ iya udah”
Ibu menjawab dengan lemas dan langsung menuju kebelakang.
Aku sangat bahagiaa, aku bersemangat menyiapkan segala sesuatu ntuk besok, walaupun hanya konfirmasi, aku sangat bersemangat. Fikiranku sudah membayangkan kemana –mana. Aku akan menjadi mahasiswa, apalagi di Malang, kota yang indah dan sejuk pastinya, empat tahun ke depan aku akan bersahabat dengan Malang, aku merasa sangat beruntung. Terima kasih ya Allah, hari semakin sore, angin semilir menyejukkan, aku tak sabar menanti hari esok, untuk pergi ke Malang.
“ bu , aku besok ke Malang sendiri saja ya bu?, aku berani kok” pintaku pada malam hari saat santai dengan ibu diruang tamu
“ loh ya jangan, jauh loh, ibu gak tega”
“ tapi aku berani kok bu”
“ iya, aku gak tega zak”
“ lah sama siapa besok bu?”
“ ya sama ibu se.”
“Loh, beneran tah bu?”
Aku terkaget karena ibu  mau mengantarkanku ke Malang untuk konfirmasi. Tapi aku sangat bahagia karena bisa kesana bersama ibu, supaya besok beliau tahu sendiri informasi yang akan kuterima.
“ iya ya Zak ! boleh gak?”
“ ya tentu boleh dong bu tapi sangunya bu?” aku tesenyum malu dihadapan ibu
“ tenang udah ada kok untuk besok, Insyaallah besok”
Jawaban ibu yang menenangkan.
“ Alhamdulillah”
“ udah malam Zak, ayo tidur supaya besok gak kesiangan di jalan”
“ iya bu”
Hari semakin larut, kulihat wajah sendu ibu sudah terlelap bersama lelahnya, aku tertidur di ruang tengah didepan televisi, aku memang jarang tidur didalam kamar. Suasana desaku sepertinya sudah sepi dan hening, aku terlelap merangkul mimpi – mimpi indahku malam ini.
Keesokan hari, ayam berkokok bersautan, suasana desa sangat kental terasa, pagi – pagi sekali kami sudah bangun dan bersiap untuk sholat shubuh, dan tepat jam 5 kami  bersiap menuju Malang dan menju tempat pemberhentian bus dan sepeda kami titipkan. Jam 06.00 tepatkami berdua baru mendapatkan bus jurusan Malang, memang busnya yang kesananya lewatnya setiap 15 menit sekali, kami naik sengaja memilih bagian depan sebelahnya pak sopir, supaya bisa menikmati keindahan Alam yang asri dan sejuk sepanjang perjalanan, walau medan yang ditempuh sugguh menantang adrenalin, karena naik turun dan berbelok – belok serta kanan – kiri banyak jurang yang dalam. Sesampai ditengah perjalanan mataku menjadi ngantuk, mungkin ini terbawa suasana yang sejuk, dan akhirnya aku terlelap, sepertinya ibu tidak tertidur , masih menikmati pemandangan dari balik jendela sepanjang perjalanan, tak terasa kami sudah sampai di terminal Landungsari yang merupakan menjadi tujuan terakhir para penumpang dari arah barat, terminal ini lumayan luas dan ramai dan para penjual juga lumayan banyak warung – warung berjejeran. Kemudian ibu membangunkanku mengabarkan kalau sudah sampai terminal Landungsari.
“ Zak, bangun nduk, ini sudah sampai Landungsari sari, ayo turun” ucap ibu pelan sambil mengelus pundakku
“ iya bu, sudah sampai toh” jawabku lirih karena masih ngantuk dan riyep – riyep.
“ iya, ayo turun, lanjut naik apa ini, ibu tidak tahu Zak?”
Aku langsung bergegas membuka mataku sempurna seperti terbelalak kaget, sambil membenahkan pakaianku yang agak berantakan karena habis duduk lama dan tergeser – geser dalam perjalanan tadi, begitu pula dengan ibu yang membenahkan pakaiannya, hari ini aku memakai celana kulot hitam dengan atasan coklat mentah sepanjang lutut dan memakai jilbab warna senada dengan bajuku, lalu aku juga membawa tas ranselku yang berisi berkas – berkas yang barangkali nanti ada yang dibutuhkan, sedangkan ibu menggunakan pakaian khas wanita yang sudah sepuh stelan atas bawah dan juga membawa tas yang biasanya dibawa saat mengikuti pengajian rutinan, kami tampak memang kalau datang dari desa, tapi aku tetap pede, karena memang inilah yang kumiliki.
“ Alhamdulillah bu, kita sudah sampai”
“ iya Zak, lalu naik apa ini selanjutnya?”
Karena sama – sama tidak tahunya, kuberanikan untuk bertanya ke salah satu tukang becak yang ada di terminal ini, dan Alhamdulillah responnya sangat baik dan diberi arahan yang sangat jelas.
“ menurut tukang becak tadi, kita lanjut naik angkot LG warna biru bu langsung turun depan kampus nanti”
“ oh ayo Zak, itu banyak”  ibu menunjuk ke arah angkot yang berjejer – jejer menanti para penumpang, tampak semangat sekali mengantarkan ke Malang ini, aku tersenyum bahagia melihatnya.
Ibu memilih tempat duduk yang paling belakang sembari melihat kanan dan kiri, sungguh ramai sekali kota ini. Toko – toko besar berjejeran, menjual segala macam kebutuhan mulai dari kebutuhan diri, makanan – minuman, kebutuhan rumah tangga, aksesoris, keperluan sekolaah atau kuliah, pakaian – pakaian yang banyak pilihan tokonya, sungguh aku dan ibu dibuat terkagum – kagum dan terheran.
“ loh, loh kayak gini ya Zak Malang rame sekali” ibu dibuat heran oleh keadaan kota Malang, maklum didaerah kami khususnya tempat tinggalku merupakan tempat yang sepi, dan juga jarang keluar kalau tidak benar –benar ada keperluan untuk pergi ke kota.
“ iya bu, pasti teman – temanku nanti banyak bu”
“ iya Zak, pokoknya harus hati – hati dimanapun berada”
“ iya bu”
Kami berdua masih menikmati keindahan Malang dari balik jendela angkot, dengan segaala hiruk pikuk kota Malang yang pasti akan membuat siapa saja pasti betah kalau berada disini. Sampailah kami di depan kampus. Kami terbelalak, melihat kemegahan gedung yang akan aku tempati nanti saat kuliah, banyak pepohonan yang tinggi dan rindang mengelilingi gedung kampus, aku semakin terheran – heran, kulihat ibu tampak memperhatikan sekeliling kampus yang besar ini, sesekali ibu melihat ke arahku  yang entah apa yang ada difikiran beliau, aku membalasnya dengan senyuman, aku terus bersyukur kepada Allah, atas segalaa kenikmatan berupa kesempatan ini, namun perjuanganku ini baru dimulai di Kota Malang yang indah dan asri. Kami berdua turun tepat di depan pos satpan gerbang bagian kanan, kami langsung meghampiri pas satpan yang sedang bertugas hari itu.

Selasa, 19 November 2019

PUISI KEMERDEKAAN (( Sajak Cinta Di Hari Merdeka ))


Sajak Cinta Di Hari Merdeka
Oleh : Nurul Jamilah
Bilik – bilik cinta membungkus rindu yang menggebu
Untaian kata – kata tak lagi menemui makna
Tetes air mata seperti sudah terbiasa menuju
Menanti mereka yang tak mau meronta
Demi Indonesia pijakan untuk semua
Bilik – bilik cinta masih membungkus rindu
Menanti pemilik semangat yang selalu membara
Menanti pemilik semangat yang selalu bergelora
Sepenuh jiwa demi Indonesia
Bilik – bilik cinta masih terus membungkus rindu
Kepada mereka yang tak memiliki secuilpun rasa takut demi Indonesia tercinta
Tak sedikit pula pemilik bilik – bilik cinta harus menanggung sirna
Merelakan yang dirindukan hanya pulang namanya saja
Meski demikian, mereka tetap mengatakan tak mengapa
Walau harus berperang dengan batin yang meronta
Menanggung rindu kepada mereka yang berjuang
Demi cinta yang sangat  luar biasa
Demi Indonesia pijakan semua
Inilah Indonesia merdeka untuk semua
Buah kerja keras mereka yang tak pernah pantang menyerah
Yang rela mengkorbankan kepentingan diri
Demi kebahagiaan bersama yang hakiki
Kini kami merasa bahagia menjadi bagian Indonesia yang sejahtera
Kini kami merasa bahagia menjadi bagian Indonesia yang merdeka
Hingga setiap angin Agustus mengudara menghampiri Indonesia
Semua merasa riang gembira
Semua gegap gempita mengekspresikan bahagia merdeka
Kibaran Merah Putih  menjulang tinggi menyeluruh di langit Indonesia
Namun tak pernah lupa untuk menyisipkan doa bagi mereka yang sudah berusaha
Mengantarkan Indonesia ke nikmatnya merdeka.

Jombang, 10 Agustus 2019

Rabu, 24 Oktober 2012

Doa Ketika Wukuf

Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.

A’uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Alhamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin
Subhanallah walhamdulillah wa lailaha ilallahu wallahuakbar.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya lah kerajaan dan bagi-Nya pula puja dan puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah dan tiada daya dan upaya serta tak ada kekuatan selain dengan Allah jua.

Laa ilaaha illallahu wallaahu akbaru, laa illaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun,
laa ilaaha illallaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karena sesungguhnya bagi-Mu puja dan puji, tiada Tuhan selain-Mu, wahai Yang Maha Pemberi, yang menjadi harapan, Yang Mencipta langit dan bumi, Yang Maha Luhur dan Maha Mulia.

Allahumma inni as’aluka bi’anna lakalhamda laa ilaaha illaa anta yaa hannaanu yaa mannanu yaa badii’assamaawaati wal’ardhi yaa dzaljalaali wal’ikraam
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas junjungan kami nabi Muhammad, shalawat yang dapat menyelamatkan kami dari segala huru-hara (akhirat) dan afat, dapat memberikan hajat (kebaikan) kepada kami, dapat membersihkan kami dari kejelekan, dapat mengangkat kami ke derajat yang lebih tinggi di hadapan Engkau, dapat membawa kami menuju kebajikan yang paling baik semasa kami hidup maupun sesudah mati. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam atas makhluk-Nya yang paling baik yaitu junjungan kami Muhammad, semua keluarga dan para sahabat beliau.

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammadin shalaatan tunjiinaa bihaa min jamii-‘il ahwaali wal aafaati wa taqdlii lanaa bihaa min jamii-‘il haajaati wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-‘is sayyi-aati wa tarfa-‘unaa bihaa ‘indaka a’lad darajaati wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayaati min jamii-‘il khairaati fil hayaati wa ba’dal mamaati wa shallallahu ‘alaa khairi khalqihi sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama
Aku mohon ampun segala dosaku kepada Allah Yang Maha Agung (3–10X).

Astaghfirullaahal ‘azhiiim (3–10 X)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau ciptakan aku, dan aku hamba-Mu, dan aku memenuhi janji dan ikatan kepada-Mu, aku berusaha memenuhinya dengan segala kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan-kejelekan yang aku perbuat. Aku sadar akan nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku sadar akan dosaku, karena itulah ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosaku selain Engkau.

Allahumma anta rabbi. Laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’ududzu bika min syarri maa shana’tu abuu’u laka bini’matika ‘alayya wa abuu’u bidzanbii faghfirlii fa’innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Ya Tuhan kami, (selama ini) kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami, pastilah kami ini tergolong orang yang merugi.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik. Tiada Tuhan selain-Mu, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim.

Ya Allah, ampunilah dosaku semuanya, baik yang halus dan yang kasar, yang terdahulu dan terkemudian, yang nyata dan yang tersembunyi. (HR Muslim, Abu Daud dan Hakim)

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khasiriin. Rabbanaaghfir lanaa dzunuubana wa kaffir ‘annaa sayyi’aatina wataffanaa ma’al abraari. Laa illaaha illaa anta subhaanaka innii kunu minazhzhalimiin.

Allahummaghfir lii dzambii kullahu diqqahu wa jillahu wa awwalahu wa aakhirahu wa ‘alaaniyatahu wa sirrahu.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Mohon ampun


Ya Allah, sedemikian banyak dosa yang telah kami lakukan sejak kami akil- baligh hingga hari ini. Dosa kami ketika kami remaja yang sering menyusahkan orang tua kami dan guru-guru kami, membuat sedih mereka, membohongi mereka dan tidak menghormati mereka. Tidak pula kami mensyukuri kepada-Mu atas nikmat memiliki orang tua yang baik dan menyayangi kami. Ampunilah kami ya Allah, sungguh kami lebih beruntung dibanding anak-anak lain yang dibesarkan tanpa orang tua atau memiliki orang tua tapi tidak peduli dengan anaknya.

Ampuni pula dosa-dosa kami ketika remaja yang hampir tak pernah kami mengingat-Mu setiap hari, padahal saat itu Engkau telah mulai mencatat dan mengumpulkan setiap dosa-dosa kami. Ampunilah kemalasan kami dalam melakukan sholat pada masa lalu kami, ampunilah kebodohan kami saat itu yang lebih takut pada kehilangan teman dan pergaulan daripada bergantung kepada Engkau. Ampuni pula pergaulan kami selama remaja yang jauh dari nilai-nilai agama dan sering menyakitkan hati orang lain sedangkan kami sering melakukannya tanpa rasa bersalah.

Ampuni pula dosa-dosa kami semasa kami bekerja dan berkeluarga. Sungguh kini kami menyadari bahwa tak ada ridho dan pahala dari-Mu untuk setiap kelelahan kami bekerja selama ini bila tidak didasari niat karena mencari keridhoan-Mu. Sedemikian banyak pekerjaan yang kami lakukan hanya dengan niat mencari uang atau karena takut miskin dan bukan karena mencari keridhoan-Mu, padahal Engkau hanya menyuruh kami bekerja sedangkan masalah rezeki dan kaya-miskin semuanya Engkaulah yang memutuskan. Sering kami lebih takut pada atasan kami dan pada keterburu-buruan kami dibanding rasa takut kami pada-Mu dalam menegakkan sholat, padahal Engkau telah mempersiapkan neraka yang sedemikian dahsyatnya untuk orang-orang yang meninggalkan atau menyia-nyiakan sholat.

Ya Allah seandainya Engkau telah mempersiapkan hukuman 1 tahun di neraka untuk setiap 1 kali sholat yang kami tinggalkan atau yang belum sempurna, maka harus berapa ribu tahun kami di neraka untuk mengganti ribuan sholat yang telah kami tinggalkan atau kami laksanakan dengan tidak sempurna selama hidup kami sejak kami akil-baligh. Karena itu, ampunilah dosa-dosa kami ya Allah. Siapa lagi yang dapat mengampuni kami kalau bukan Engkau ya Allah.

Ya Allah, apabila dihitung mungkin akan ada sedemikian banyak barang atau uang atau waktu terbuang yang kugunakan tidak dijalan yang Engkau ridhoi, atau kadang sering pula aku membenarkan suatu perbuatan dzalim dan bahkan menganggapnya sebagai hakku. Selama itu aku jarang mengingat-Mu dan malah berbuat banyak dosa. Ampunilah semua dosa-dosaku ya Allah, ampunilah ya Allah.

Ampuni pula kelalaian kami dalam mengurus rumah tangga kami, kebodohan kami dalam berperilaku dalam keluarga kami. Ampunilah sikap kami yang sering mengecewakan suami/istri kami, membuat sedih hatinya, tidak menghormatinya, tidak mengurusnya dengan baik, dan tidak membimbingnya dengan baik menuju jalan Islam yang telah engkau syariatkan.

Ya Allah, ampunilah mata kami yang lebih sering kami gunakan untuk melihat hal-hal yang tak berguna atau hal yang maksiat dan hal-hal yang Engkau murkai, padahal kalau Engkau takdirkan kami buta maka sungguh kami akan menjadi makhluk yang lemah tak berdaya. Ya Allah ampuni pula mulut kami yang sering menyakitkan perasaan orang lain, yang sering membohongi orang lain, yang sering mengajak orang lain berbuat dosa dengan kami sadari atau tidak kami sadari, dengan mulut ini pula kami sering membicarakan ghibah dan fitnah yang hukumannya sangat dahsyat, dengan mulut ini pula kami menyampaikan kesombongan, ketamakan, kekikiran dan ke-riya’an diri kami. Ampunilah seluruh kata dan perbuatan buruk yang pernah keluar dari mulut kami ini.

Ya Allah ampuni pula telinga kami yang selama ini tidak mendengarkan suara-suara yang baik, seperti ucapan-ucapan bijak para ulama, nasihat agama dalam ceramah agama dan mendengarkan ayat-ayat Al-Quran. Apajadinya diri kami ini bila Engkau tulikan pendengaran kami. Padahal itu begitu mudah bagi-Mu.

Ya Allah, ampunilah tangan kami yang sering menjadi kikir dalam memberikan sedekah kepada orang lain, yang jarang digunakan untuk menuliskan kebaikan-kebaikan untuk orang lain. Apa jadinya kalau Engkau ambil tangan kami ini dari tubuh kami. Ampuni kaki kami yang lebih banyak digunakan menuju tempat-tempat kemewahan dan kepentingan duniawi dan jarang digunakan untuk menuju ke mesjid dan pengajian. Apajadinya kalau Engkau ambil kaki ini dari tubuh kami. Ya Allah, jadikanlah kaki kami ini lebih rajin mengunjungi orang-orang saleh, menghadiri majlis-majlis ilmu, mendamaikan orang, menyambung silaturahmi, melaksanakan jihad, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang menentramkan hati dan memperkuat iman kami.

Ampuni syahwat kami yang sering sulit kami kendalikan, sedemikian lemahnya kami menghindarkan pandangan dan syahwat dari lawan jenis kami yang semakin bebas berkeliaran di zaman ini. Ampunilah diri kami ya Allah, kuatkanlah iman kami dari maksiat syahwat.

Ya Allah, ampunilah kesombongan kami akan akal dan otak kami yang sering menjadikan kami merasa paling cerdas. Padahal sungguh begitu mudah bagi-Mu untuk menjadikan kami bodoh atau gila. Padahal Engkau sangat membenci kesombongan, apalagi kesombongan akal. Padahal orang yang paling cerdas menurut-Mu adalah orang yang paling banyak bertaqwa. Ampunilah kebodohan dan kesombongan kami ya Allah, beri kesempatan kami untuk bertobat, hapuskanlah seluruh dosa-dosa kami.

Alangkah bodohnya kami ya Allah, padahal ilmu kami sangat sedikit tapi sering kami merasa sudah berbuat yang terbaik. Tambahkanlah ilmu (agama) kami ya Allah supaya kami dapat membedakan mana perilaku kami yang sudah baik dan mana yang masih buruk. Janganlah Engkau golongkan kami kepada golongan orang-orang yang bodoh tapi merasa paling benar, atau orang yang sebenarnya malas tapi selalu merasa perlu banyak istirahat, jangan pula menjadi orang yang sebenarnya sombong karena merasa lebih mampu dibanding orang lain, jangan pula kami menjadi orang yang kikir hanya karena merasa ada keperluan lain yang lebih penting atau karena kami takut lapar dan takut miskin, jangan pula kami menjadi riya’ karena lebih membutuhkan pujian orang lain.

Ya Allah, sungguh kami lupa mengingat semua dosa-dosa kami yang sedemikian banyaknya selama hidup kami. Kami pun sering sedemikian bodohnya, sehingga banyak dosa-dosa yang kami anggap kecil atau tidak ada padahal Engkau telah mencatatnya sebagai dosa-dosa besar. Ya Allah sesungguhnya Engkau lebih mengetahui dosa-dosa yang telah kami lakukan, ampunilah semua dosa-dosa kami, baik yang kami ingat maupun yang telah kami lupa, yang sengaja ataupun yang tak sengaja, yang besar maupun yang kecil, yang dulu maupun yang akan datang, seluruhnya ya Allah. Jangan ada tersisa sedikit pun ya Allah.

Ya Allah, ampunilah dosa syirik besar maupun kecil yang pernah kulakukan. Aku tahu dosa syirik takkan terampuni karena itu hapuskanlah dosa-dosa syirik itu dari daftar dosa yang telah Engkau catat. Hapuskanlah ya Allah. Janganlah sampai aku terjebak lagi dalam syirik, bukakanlah mataku untuk membedakan mana yang syirik dan mana yang tidak, kuatkanlah imanku untuk menjauhkan syirik sejauh-jauhnya, kuatkan imanku ya Allah, dan kuatkanlah kesabaranku walau aku menghadapi ujian yang sangat berat sekalipun. Kuatkanlah aqidahku ya Allah, bersihkan qolbuku, tambahkan ilmu agamaku, ilmu yang bermanfaat, bersihkan niatku dari riya, amin ya rabbil alamin.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa yang pernah kami lakukan pada umat dan makhluk-Mu. Ampunilah perbuatan jahat, laknat, maksiat, zhalim dan hal-hal lain yang Engkau murkai yang pernah kulakukan kepada umat manusia lainnya, baik laki-laki, perempuan dan anak-anak, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal.

Ampunilah rasa malu dan kesulitanku untuk memohon maaf kepada mereka satu per satu, bukalah pintu maaf orang yang pernah kuzhalimi untuk diriku. Gugurkanlah setiap dosaku kepada mereka setiapkali mereka sedang mengingatku atau mengingat kesalahanku pada mereka.

Jadikanlah doa kami ini menjadi pertobatan kami yang taubatan nasuha. Bimbinglah dan tunjukilah kami jalan yang baik untuk hari-hari selanjutnya untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang Engkau golongkan dosa kecil apalagi dosa besar.

Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tua kami serta kasihilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa (3-10X)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Keluarga

Ya Allah, rendahkanlah suaraku di mata mereka, indahkan bicaraku dimata mereka, lembutkan tingkah lakuku di mata mereka, rindukan mereka akan hatiku, jadikanlah aku orang yang mengasihi dan menyayangi mereka. Ya Allah, berikan pahala kepada mereka atas upaya mereka mendidikku, limpahkan karunia-Mu atas pemberian mereka padaku, dan jagalah mereka sebagaimana mereka menjagaku semasa aku kecil.

Allahumma khaffidh lahuma shawti, wa athib lahuma kalami, wa alin lahuma’arikati, wa’thif ‘alayhima qalbi, wa shayyirni bihima rafiqan wa ‘alayhima syafiqan. Allahummasykur lahuma tarbiyati, wa atsib huma ala takrimati, wahfazh lahuma ma hafizhahu minni fi shighari.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami istri dan keturunan yang dapat menjadi penyenang hati bagi kami dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS, al-Furqan, 25:74).


Rabbannaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaamaa
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Duhai Yang Maha Mengasihi dan Menyayangi umat manusia. Karuniakanlah kami keluarga yang sakinah, keluarga yang soleh dan bertaqwa, keluarga yang sangat mencintai diri-Mu dengan penuh makna dan ikhlas, keluarga yang bahagia, damai, harmonis, tenteram, tawadhu, sabar dan santun. Karuniakanlah kepada keluarga kami kesehatan, keamanan, kemudahan, kemuliaan, kehormatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, keimanan serta dijauhkan dari tekanan utang, sifat kikir dan sifat boros. Jauhkanlah segala macam penyakit fisik dan psikis dari diri kami, kedua orang tua kami dan keluarga kami.

Jadikan hari tua dan akhir hidup kami dan orang tua kami penuh kebahagiaan, kesehatan dan kedamaian, dan kuatkan iman kami semua disaat sakaratulmaut. Kuatkanlah keimanan dan perbanyaklah amal dan ibadah kami, kedua orang tua kami dan kami sekeluarga, baik saat kami lemah dan tua serta di detik-detik terakhir kehidupan kami.

Karuniakanlah kami sekeluarga dan orang tua kami akhir hidup yang indah, khusnul khatimah ya Allah. Kumpulkanlah kami sekeluarga dan kedua orang tua kami beserta seluruh sanak saudara kami di surga-Mu ya Allah. Kumpulkanlah kami bersama-sama Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia serta keluarganya yang sabar dan pandai mensyukuri. Haramkan neraka bagi kulit kami ya Allah.

Ya Allah, ampunilah kesalahan kami, kelalaian kami dan kekurangan kami dalam melayani kedua orang tua kami, ampuni perbuatan kami yang sengaja atau tak sengaja yang telah banyak menyusahkan dan membebani pikiran kedua orang tua kami sehingga mengurangi kebahagiaan mereka.

Ya Allah, ampunilah kesalahan dan kebodohan kami dalam memelihara keluarga kami. Berilah kami petunjuk dan kemudahan dalam membesarkan dan mendidik anak-keturunan kami. Sehatkanlah kami, sehatkanlah anak kami.

Ya Allah, karuniakanlah usia yang panjang, kesehatan dan kekuatan mental dan fisik, kehormatan, kemuliaan, kecerdasan, kebahagiaan dan kesejahteraan kepada anak-keturunan kami. Jadikanlah anak keturunan kami menjadi umat-Mu yang sholeh / sholihah dan bertaqwa, ikhlaskan hatinya untuk menjaga kami saat kami tua dan lemah, yang rajin mendoakan kebaikan kepada kami/orangtuanya saat kami hidup dan saat kami / orangtuanya telah meninggal dunia.

Ya Allah, perbanyaklah sebanyak-banyaknya jumlah umat muslim yang ikhlas menjaga dan memperhatikan kami saat kami lemah dan tua, serta mendoakan kami setelah kami meninggal dunia.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, berilah padaku rezki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezkiku itu paling luas pada saat tuaku dan saat lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang halal daripada yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu nikmat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang.

Allahummarzuqnii rizqan halaalan thayyiban wasta’milnii thayyiban. Allahummaj’al ausa’a rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinnii
wangqithaa’i umrii.

Allahummakfinii bihalaalika ‘an haraamika wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaak. Allahumma inni as’aluka rizqan waasi’an naafi’an. Allahumma innii as’alukan na’iimal muqiimalladzii laa yahuulu wa laa yazuul.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang jadi pangkal urusanku, baguskan pula duniaku yang jadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang padanya tempat kembaliku nanti. Jadikanlah hidup itu menjadi bekal/tambahan bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah mati itu pelepas segala keburukan bagiku.

Allahumma ashlih lii fii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyi wa ashlih lii aakhiratillatii fiihaa ma’aadii waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli kharin waj’alil mauta raahatan lii mingkulli syarrin

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung pada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung pada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung pada-Mu dari tekanan utang dan paksaan orang lain.

Allaahumma inni a’uudzu bika minal hammi wal hazani wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a’uudzu bika min ghalabatiddaini wa qahrirrijaal.

Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu jiwa yang tenang tenteram, yang percaya pada pertemuan dengan-Mu dan ridha atas keputusan-Mu serta merasa cukup puas dengan pemberian-Mu.

Allahumma innii as-‘aluka nafsan muthma’innatan tu’minu biliqaa’ika wa tardhaa biqadhaa’ika wa taqna’u bi’athaa’ika.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Rezeki

Ya Allah, Yang Menguasai setiap takdir dan rezeki manusia, kuatkanlah fisikku, kuatkan mentalku, kuatkanlah ikhtiarku, kuatkan kemauanku, lindungilah kesucian hatiku dan tingkahlaku pada setiap langkah hidupku, lindungilah diriku dari rasa malas dan putus asa serta dari sifat kikir dan boros, jauhkanlah syaitan dan jin dari setiap langkah hidupku.

Ya Allah, Yang Mengatur rezeki setiap manusia, Yang Maha Pemberi kemudahan, Yang Maha Mengetahui akan setiap jalan yang baik dan benar. Karuniakanlah aku kemudahan dan kebaikan dalam menggunakan lidahku, hatiku dan fisikku dalam berkomunikasi dan bersilaturahim dengan semua umat manusia, dan mudahkan langkahku untuk membuka jalan ke pintu rezeki-Mu.

Ya Allah, aku mohon petunjuk-Mu akan arah yang baik dan benar untuk setiap langkahku. Mudahkan jalanku, kuatkan imanku..ya Allah. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu yang terbaik bagi umat-Mu. Seandainya rezekiku berada di langit dan baik untuk diturunkan segera, aku mohon keridhoan-Mu untuk menurunkannya padaku, bila berada di bumi tampakkanlah, bila jauh dekatkanlah, bila sedikit perbanyaklah, dan berkahi aku di dalamnya.

Ya Allah, karuniakanlah aku mata pencaharian yang halal dan baik, yang dapat memenuhi tanggung jawab nafkah bagi keluargaku, mata pencaharian yang dapat mendekatkan diriku kepada orang-orang soleh dan perbuatan-perbuatan yang baik. Jadikanlah pekerjaanku itu sebagai sumber rezeki yang dapat membahagiakan keluargaku, tetanggaku, umat muslim serta semua umat manusia. Jagalah aku agar setiap rezeki yang Engkau berikan padaku memiliki berkah, jadikan rezekiku selalu halal dan berada di jalan yang Engkau ridhai. Jagalah diriku agar selalu dapat mensyukuri setiap rezeki dan nikmat-Mu.

Ya Allah, tunjukilah kami selalu jalan untuk selalu mensucikan harta kami, jangan lagi ada harta yang tidak suci di rumah kami ya Allah kecuali Engkau telah memaafkan kami atas keberadaannya. Janganlah biarkan ada ada harta yang mubazir di rumah /di diri kami kecuali Engkau punya rencana yang baik bagi kami ya Allah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang pernah kulakukan selama hidupku yang terjadi selama aku mencari nafkah. Ampunilah dosa yang kusadari atau tak kusadari, sengaja atau tak sengaja, baik dosa lisan, dosa fisik, dosa finansial, dosa kesombongan, dan dosa apapun ya Allah. Seandainya ada dosa yang harus kuganti di dunia ini maka berilah aku petunjuk dan mudahkanlah aku untuk melaksanakannya.

Ya Allah, maafkanlah dosa nenek-kakek kami, saudara-saudara dan teman kami yang muslim yang telah meninggal dunia. Jauhkanlah mereka dari siksa kubur, mudahkan peghisaban mereka, masukkanlah mereka ke dalam surga.

Kesehatan

Ya Allah, aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezki yang luas dan kesembuhan dari segala rupa penyakit.

Ya Allah, sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah sehatkanlah penglihatanku. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, tidak ada Tuhan melainkan Engkau.

Allahumma inni as’aluka ilman naafi’aa, wa rizqan waa si’a, wa syifaa’an min kulli daa’in.

Allahumma ‘aafinii fii badanii, allahumma ‘aafinii fii sam’ii, allahumma ‘aafinii fii basharii, allahumma inni a’udzu bika minal kufri wal faqri, allahumma innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri laa illaha illaa anta.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, Yang Menguasai segala rupa penyakit dan penyembuhannya. Karuniakanlah kesehatan pada diriku, jasmani dan rohani. Seandainya ada penyakit dan cacat badan yang bersarang dalam diriku, baik yang telah ada atau yang akan Engkau rencanakan, maka hapuskanlah penyakit itu ya Allah, hapuskanlah penyakit itu ya Allah dalam suratan takdir-mu ya Allah. Aku mohon ya Allah, sehatkanlah diriku selalu, hari ini, besok dan hingga akhir hayatku. Aku mohon ya Allah, janganlah hari tuaku dipenuhi dengan berbagai macam penyakit, jadikanlah hari tuaku paling indah dan dipenuhi dengan amal ibadah dan keimanan yang setinggi-tingginya kepada-Mu ya Allah.

Kebersihan Hati

Ya Allah, sucikanlah hatiku dari nifak (berpura-pura), amalanku dari riya (ingin dipuji manusia), lidahku dari dusta, mataku dari khianat. Engkaulah yang mengetahui segala khianat mata dan segala was was atau segala sesuatu yang disembunyikan oleh dada-dada manusia.

Allahumma thahhir qalbii minannifaaqi, wa ‘amalii minarriyaa’I, wa lisaanii minal kadzibi, wa ‘ainayya minal khiyaanati, fa’innaka ta’lamu khaa’inatal a’yuni wa maa tukhfishshuduur.

Ya Allah, jauhkanlah aku dari sifat munafik, sifat pemalas, sifat kikir, sifat boros, sifat sombong, sifat tergesa-gesa, sifat tidak sabaran. Ya Allah, jadikanlah aku umat-Mu yang berakhlak mulia seperti akhlak rasulullah, akhlak yang Engkau ridhoi.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (QS Ali Imran 3 : 8 – 9).

Rabana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wa hablana min ladunka rahmatan innaka antal-wahhab, rabbana innaka jami’un-nas liyaumin la raiba fihi innallaha la yukhliful-mi’ad.

Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran atas kami dan teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami terhadap golongan yang kafir. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau tunjuki (kami jalan yang benar), dan berilah kami hadhirat-Mu rahmat karena Engkau adalah Yang Maha Pemberi. Ya Allah, kokohkanlah aku dari kemungkinan terpelesetnya iman, dan berilah aku petunjuk dari kemungkinan sesat.

Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memberi penghalang antara aku dan hatiku, maka berilah penghalang antaraku dan antara syaitan serta perbuatannya.

Rabbanaa afrigh ‘alainaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahablanaa milladungka rahmatan innaka antal wahhaab. Allahumma tsabbitnii an azilla wahdinii an adhilla. Allahumma kamaa hulta bainii wa baina qalbii, fahal bainii wa bainasy syaithaani wa ‘amalihi.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Husnul Khatimah
Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan sebaik-baiknya amalku adalah pada ujung akhirnya, dan sebaik-baik hariku adalah pada saat aku menemui-Mu.

Alaahummaj’al khaira ‘umrii aakhirahu wa khaira ‘amalii khawaatiimahu wa khaira ayyaamii yauma liqaa’ika
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu) (QS Al-A’raf 7 : 126)

Rabbana afrigh’alaina shabran wa tawaffana muslimin
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisap.

Allahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, Yang Maha Pengampun lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu. Aku mohon ya Allah, janganlah dulu cabut nyawaku sebelum Engkau haramkan neraka bagi kulitku dan sebelum Engkau wajibkan surga bagi diriku. Tetapkanlah diriku selalu setiap saat dalam keadaan beriman dan ingat kepada-Mu. Jadikanlah aku selalu dalam keadaan takut akan akhirat-Mu, jadikanlah aku menjadi orang yang dapat mencintai-Mu sebagaimana Rasulullah SAW dan para sahabatnya mencintai diri-Mu dan sebagaimana mereka takut akan akhirat-Mu.

Ya Allah, jadikanlah hidupku mulai hari ini hingga detik-detik terakhir kematianku penuh ketaqwaan, keimanan, kemudahan dan kebahagiaan. Lapangkanlah kuburanku, jauhkanlah aku dari siksa kubur ya Allah. Mudahkanlah aku ya Allah di padang Mahsyar, jadikanlah aku termasuk orang yang Engkau lindungi di padang Mahsyar hingga hari penghisaban. Mudahkanlah penghisaban diriku ya Allah. Masukkanlah aku ke surga-Mu ya Allah. Jadikanlah aku termasuk orang yang Engkau beri izin untuk memandang wajah-Mu kelak di akhirat.

Duhai Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, Yang Maha Mengetahui hal yang paling baik bagi umat-Mu. Ya Allah, karuniakanlah negeri kami pemimpin yang adil, yang beriman kepada-Mu, yang menyayangi rakyatnya, yang membenci kezhaliman, yang ingin menegakkan syariah Islam di negeri kami. Jauhkanlah dari negeri kami pemimpin-pemimpin yang zalim dan yang tidak beriman kepada-Mu.

Ya Allah tegakkanlah syariah Islam di negeri kami, tegakkanlah kehormatan agamu-Mu di negeri kami, jadikan negeri kami percontohan yang baik sebagai negeri kaum muslim.

Penutup doa

Bagi kami cukup Allah saja pelindung yang baik bagi kami, tempat berserah diri yang baik bagi kami, dan penolong yang baik bagi kami.

Hasbunallahu wani’mal wakiilu ni’mal maulaa wani’mannashiir
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah, izinkanlah aku untuk kembali ke tanah suci-Mu ini untuk kembali melaksanakan ibadah haji atau ibadah umroh dalam keadaan sehat wal afiat. Ya Allah izinkanlah aku kembali berhaji atau berumroh dalam keadaan lebih mabrur, lebih sehat dan lebih kuat.

Ya Allah, kabulkan doa, harapan dan permintaan teman-temanku yang menitipkan doa kepadaku untuk disampaikan di tanah suci-Mu ya Allah, baik yang telah terucap kepadaku maupun yang masih terbesit dalam hati mereka ketika mereka memandangku atau mendengar rencana keberangkatanku berhaji.

Ya Allah, tambahlah ilmuku, bimbinglah aku agar mendapat hanya ilmu yang lurus dan benar sesuai dengan syariat-Mu dan ajaran rasul-Mu. Bimbinglah aku agar imuku menjadi ilmu yang bermanfaat, jauh dari riya’, mudahkanlah mulutku untuk membaca dan memahami Al-Quran. Jadikanlah aku umat-Mu yang pandai menyampaikan ayat-ayat-Mu dengan ikhlas, tidak riya’, mudahkan mulutku untuk berkomunikasi dengan lancar dan tawadhu, jadikan aku orang yang tawadhu, mudahkan hati dan pikiranku untuk menganalisa ilmu agama secara benar dan lurus.

Karuniakanlah kepada aku dan seluruh anggota keluarga berupa teman-teman yang sholeh sebanyak-banyaknya, pergaulan yang baik. Jauhkanlah aku dan keluargaku serta kedua orang tua dari pergaulan dan teman-teman yang kurang baik dan dari teman-teman yang tidak sesuai dengan anjuran-Mu. Karuniakan pula kami kesempatan untuk beramal, beribadah, bersedekah, berdakwah sebanyak-banyaknya selama sisa akhir hidup kami.

Allahuma a’inni alla dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Kesejahteraan dan keselamatan semoga dilimpahkan kepada junjungan pemimpin para nabi dan rasul Muhammad s.a.w, atas keluarganya serta para sahabatnya semuanya.

Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang bersih dari sifat-sifat kekurangan. Dan semoga keselamatan dicurahkan kepada para Rasul dan segala puji bagi Allah seru sekalian alam. (HR. An-Nawawi).

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalaatu wassalaamu ‘alla sayyidil ambiyaa’i wal mursaliina muhammadin wa ‘alaa aalihii wa shabihi ajma’iin.

Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati’ ammaa yashifuuna wa salaamun ‘alal mursaliina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Da’waahum fiihaa subhaanakallaahumma wa tahiyyatuhum fiihaa salaamun, wa aakhiru da’waahum anil hamdu lillaahi rabbil ‘aalamin.

Ya Allah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.

Allahuma inna nas’aluka ridhoka waljannata wana’uudzubika min shakatika wannaar.


Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka.

Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Alhamdulillahi rabbil alamin.


Baca surat Al Fatihah

Review Novel Hati Suhita

KETEGUHAN HATI WANITA REVIEW NOVEL HATI SUHITA Judul: Hati Suhita Penulis: Khilma Anis Editor: Akhiriyati Sundari Penyunting:...